In-depth

Bedah Kualitas Sofyan Amrabat, Penjinak Tiki-taka dari Maroko yang Siap Gabung Manchester United

Rabu, 5 Juli 2023 18:17 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Radovan Stoklasa
Sofyan Amrabat, pemain Fiorentina. (Foto: REUTERS/Radovan Stoklasa) Copyright: © REUTERS/Radovan Stoklasa
Sofyan Amrabat, pemain Fiorentina. (Foto: REUTERS/Radovan Stoklasa)
Kualitas Sofyan Amrabat

Sofyan Amrabat adalah pesepakbola yang lahir pada 21 Agustus 1996 lalu. Ia merupakan pemain kelahiran Belanda namun memilih untuk berpaspor Maroko.

Ia memulai karier sepak bolanya dari tim akademi FC Utrecht pada 2007. Kemampuannya ternyata berkembang pesat hingga bisa naik ke beberapa level tim U-17, tim U-19, dan tim U-21 FC Utrecht.

Namun baru pada musim 2015 ia bisa menembus tim utama FC Utrecht, total ia membuat 54 pertandingan dan mencetak 1 gol dan 10 assist. Dua musim kemudian ia ditarik oleh Feyenoord pada 2017.

Semusim kemudian, Amrabat pindah ke Liga Belgia, Club Brugge di musim 2018. Tetapi Club Brugge meminjamkan Amrabat ke klub Liga Italia, Hellas Verona, di musim 2019.

Di sana ia tampil cukup banyak dengan membuat 34 pertandingan dan mencetak 1 gol serta 2 assist. Kesempatan itu ternyata membuat kemampuan Amrabat dipantau banyak pemandu bakat klub top Eropa. 

Salah satunya adalah Fiorentina. La Viola memboyongnya pada musim panas 2020 lalu. Gelandang berusia 26 tahun itu langsung jadi pemain reguler di sektor tengah.

Di Fiorentina musim lalu, Sofyan Amrabat telah membuat 49 pertandingan dan mencetak 1 assist musim lalu.

Sayangnya kiprah Amrabat di Fiorentina tidak banyak terekspose. Kualitasnya baru terlihat ketika ia tampil apik bersama timnas Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar lalu.

Kala itu Maroko jadi tim kuda hitam dengan mampu melangkah hingga partai semifinal. Performa apik Singa Atlas tidak lepas dari kehadiran Sofyan Amrabat yang menjadi salah satu kuncinya.

Pemain Fiorentina itu berhasil membuat lini tengah Maroko sangat solid, sekaligus filter pertama serangan lawan. Ia bisa mempertahankan penguasaan bola dan menurunkan tempo permainan.

Salah satu aksi terbaiknya adalah ketika Amrabat bisa membuat Spanyol yang menerapkan gaya tiki taka ala Luis Enrique mati kutu.