INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, merasa sudah dikenai hukuman atas tindakannya melewati garis lapangan dalam laga melawan PSS Sleman, Sabtu (1/7/23). Dia kini berbalik menilai kinerja wasit.
Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra, menjadi sorotan pada laga pembukaan Liga 1 2023-2024. Sorotan itu tak lepas dari potongan video menit ke-94, tepatnya momen ketika bomber PSS, Hokky Caraka, menggiring bola.
Potongan video memperlihatkan Teco berdiri dengan kaki kanan melewati garis lapangan. Padahal, Hokky Caraka sedang berlari dengan kecepatan tinggi.
Banyak netizen kemudian mengkritisi sikap Teco. Hal itu disebut-sebut sebagai upaya mengganggu Hokky Caraka mengeksekusi bola, ketika gawang Bali United sedang kosong.
Pada akhirnya, Hokky Caraka gagal mencetak gol kedua untuk PSS. Upayanya dihentikan kiper Adilson Maringa yang berhasil mengejar, usai ikut maju dalam proses sepak pojok.
Terkait sorotan dari netizen, Stefano Cugurra memberikan jawaban. Teco merasa sudah menerima hukuman karena berdiri pada posisi yang salah.
"Saya sudah mendapatkan kartu kuning," kata pelatih yang mengoleksi tiga gelar juara Liga 1 bersama Persija (2018) dan Bali United (2019, 2021/22) tersebut, Rabu (5/7/23).
Teco pun mengungkapkan kekecewaan atas kinerja wasit pada laga melawan PSS. Ada tiga kejadian yang menurut Teco sangat merugikan Bali United.
Dua kejadian itu berkaitan dengan pelanggaran keras yang dilakukan para pemain PSS, sehingga layak mendapatkan kartu merah atas kejadian dalam pertandingan.
"Tim Bali United sangat dirugikan soal (keputusan) wasit, karena minimal dua pemain PSS Sleman seharusnya dapat kartu merah," jelas Teco.
Teco pun menyebut Bali United sejatinya layak mendapat hadiah penalti. Dia ingin publik bisa menilai tiga kejadian yang merugikan Serdadu Tridatu.
"Tim ini seharusnya punya penalti ketika peluang Privat bisa cetak gol tapi dianggap offside. Seharusnya media juga bisa membahas soal itu juga," tutur Teco.