Timnas Indonesia

Fokus Pemain Lokal, Bima Sakti Masih Ragu Timnas Indonesia U-17 Pakai Pemain Keturunan

Kamis, 6 Juli 2023 19:25 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti dan manajer Timnas, Sumardji di Kualifikasi AFC U17 2022, Senin (03/10/22). (Foto: Herry Ibrahim) Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti dan manajer Timnas, Sumardji di Kualifikasi AFC U17 2022, Senin (03/10/22). (Foto: Herry Ibrahim)

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, terus mencari dan mengumpulkan pemain untuk tergabung dalam skuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023.

Bima Sakti memang terus memburu pemain-pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia U-17. Bima dikabarkan bakal melakukan seleksi di sembilan kota untuk mencari talenta-talenta terbaik Indonesia.

Tak hanya menyeleksi di sembilan kota, Bima Sakti sejatinya juga mendapat referensi pemain keturunan Indonesia yang berada di luar. Bahkan Diaspora dikabarkan sudaH memberikan daftar nama-nama pemain keturunan Indonesia yang berada di luar negeri.

Namun meski sudah mendapatkan daftar nama, Bima Sakti tak langsung akan menggunakan pemain keturunan tersebut. Setidaknya keinginan untuk penggunaan pemain keturunan Bima Sakti masih di angka 70 persen.

"Soal data Diaspora ya menurut kita bagus, dan coach Indra (Direktur Teknik PSSI) memberikan lampu hijau," ucap asisten pelatih Timnas Indonesia U-17, Indriyanto Nugroho.

"Tapi kembali lagi semua ada di Coach Bima. sementara ini 60-70 persen mengiyakan pakai pemain Diaspora," jelas Indriyanto.

Memang Indiryanto menjelaskan saat ini dirinya bersama Bima Sakti masih fokus untuk melakukan seleksi di dalam negeri san melihat perkembangan pemain Timnas Indonesia U-17 yang sudah ada dulu.

"Untuk melihat pemain keturunan di luar mungkin nanti ada timnya sendiri. Kaya nanti di sembilan kota itukan ada tim nya sendiri."

"Kita fokus ke pemain lama. kalau ada pemain lama yang menurut kita kurang, harus kita coret dan ganti baru," beber Indriyanto Nugroho.