3 Alasan Luka Romero Bakal Jadi 'The Next Lionel Messi' di AC Milan
Luka Romero merupakan pesepakbola kelahiran Victoria de Durango, Meksiko, pada 18 November 2004.
Ia lahir dari orangtua berkebangsaan Argentina di Durango City, Meksiko. Sang ayah, Diego, berkarir sebagai pesepak bola profesional.
Karena itu, Romero kecil sering berpindah-pindah tempat tinggal. Terakhir ia ke Spanyol, menetap di Formentera, sebuah pulau dekat Mallorca.
Ia juga memulai karier sepak bola profesionalnya dari klub lokal Negeri Matador, bergabung dengan tim akademi Formentera U-19.
Ia menjadi gelandang serang di klub lokal dan ternyata kemampuan mengolah bolanya, kemampuan kaki kirinya, dan insting mencetak golnya menarik perhatian para pencari bakat.
Kemudian pada tahun 2019, Romero memutuskan untuk bergabung dengan tim muda RCD Real Mallorca. Di sana talentanya berkembang pesat hingga naik ke beberapa level.
Sampai akhirnya Romero dipromosikan ke tim cadangan Mallorca B dan tim mendapa kesempatan membela tim senior.
Romero melakukan debut sekitar 11 hari setelah dipanggil ke tim utama Real Mallorca. Ia melakukannya pada laga tandang melawan Real Madrid di La Liga, menggantikan Iddrisu Baba.
Melakukan debut di La Liga pada usia 15 tahun dan 219 hari, ia memecahkan rekor Francisco Bao Rodríguez (Sanson) pada 1939 yang kala itu turun di usia 15 tahun 255 hari.
Romero langsung dibandingkan dengan sejumlah talenta cerdas sepak bola, salah satunya Lionel Messi. Sama-sama berposisi sebagai winger yang bisa beroperasi di sektor kanan dan kiri, tidak heran kualitas Romero disandingkannya.
Bintang Piala Dunia U-20
Pemain muda Lazio ini menjadi salah satu pemain yang masuk ke dalam skuad Timnas Argentina U-20 yang berlaga di ajang sepakbola kelompok umur tersebut.
Di level klub, Luka baru mencetak satu gol di Serie A musim 2022-2023. Gol pertamanya untuk Lazio itu dicetak di laga melawan AC Monza.
Gol itu membuatnya menjadi pemain termuda yang mampu mencetak gol untuk Lazio di sepanjang sejarah Serie A. Kiprahnya di Piala Dunia U-20 2023 cukup gemilang.
Ia cukup sering tampil dan jadi andalan di sektor sayap dengan mencatatkan 5 penampilan dan membuat 2 gol, sayang kontribusi positifnya gagal membawa Argentina melangkah jauh.