Lama Jadi Misteri, Kehancuran Karier Alexandre Pato di AC Milan Terungkap Secara Gamblang
Gabung AC Milan, Alexandre Pato berpeluang untuk mencetak sejarah sebagai salah satu pemain yang bisa menjuarai Piala Dunia Antarklub dua kali beruntun.
Itu terjadi ketika AC Milan berhasil menjuarai Piala Dunia Antarklub pada Desember 2007. Rossoneri datang mewakili benua Eropa usai menjadi juara Liga Champions.
Namun Pato gagal meraih prestasi itu karena ia belum bisa membela AC Milan di kompetisi resmi, karena proses kepindahan yang belum rampung.
Pato baru dapat bermain pada Januari 2008. Di pertandingan debutnya, ia langsung mencetak gol saat AC Milan mengalahkan Napoli 5-2.
Bakat dan kemampuan Alexandre Pato benar-benar semakin mengkilap bersama AC Milan, yang saat itu banyak seniornya dari Brasil sehingga adaptasi berjalan lancar.
Setengah musim berjalan, remaja itu berhasil membuat 9 gol. Di musim 2008/09, dia menjadi top skorer klub dengan torehan 18 gol di semua kompetisi.
Di antara bintang-bintang Milan bernama Seedorf, Pirlo, Ronaldinho, Kaka, Ronaldo dan lain-lain, Pato-lah yang bersinar paling terang.
Bagaimana tidak, pemain berjuluk Si Bebek itu sangat rajin mencetak gol setidaknya menyentuh dua digit tiap musimnya.
Petaka Awal Kehancuran Pato
Sayang musim 2010/11 menjadi musim terakhir kebintangannya. Sebab setelah itu cedera mulai menggangu performanya.
Cedera parah pertama yang dialami Pato sebagai pesepakbola terjadi jelang bergulirnya Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Ia pun harus menepi, hingga tak bisa tampil memperkuat Brasil di ajang empat tahunan itu.
Riwayat cedera Pato kemudian berlanjut pada September 2011. Kali ini ia mengalami cedera otot yang membuatnya absen membela AC Milan di 10 pertandingan musim 2011/12.
Tidak berhenti sampai di situ, cedera ototnya tidak mau hilang sampai Agustus 2012. Di musim 2011/12, Pato hanya bermain sebanyak 18 kali, mencetak 4 gol dan 4 assist.
Rentan cedera dan performa tidak kunjung membaik, membuat AC Milan memutuskan untuk menjual Pato ke tim Brasil, Corinthians pada 2013 sebesar 15 juta euro.
Sayang di Corinthians, harapan publik tidak sesuai kenyataan. Ia gagal kembali ke top performanya, sehingga pindah ke raksasa Brasil, Sao Paolo, sebagai pemain pinjaman.
Pato sempat kembali ke performa terbaiknya saat membela Sao Paolo dan Klub Cina, Tianjin Quanjian. Namun ia tidak pernah kembali ke top flight lagi.
Setelah mendapatkan cedera pertama di AC Milan, masalah Pato adalah mental. Masalah mental ini diceritakan langsung olehnya.