Usai JIS Hilang Dari Situs Resminya, Buro Happold Beri Klarifikasi
Nama Jakarta International Stadium (JIS) sempat hilang dari laman resmi Buro Happold, yang mana informasi ini pertama kali dikabarkan oleh salah satu warganet bernama Ridha Intifhada.
Melalui laman Twitter pribadinya, Ridha mencantumkan tangkapan layar yang menunjukkan foto before-after gambar dan nama JIS di situs resmi Buro Happold.
"Informasi tentang JIS beneran hilang dari website Buro Happold ya? Gokil. Wakakaka. Nemu tadi di linimasa, before dan after-nya gini," bunyi cuitan akun Twitter @RidhaIntifadha, Jumat (07/07/23).
"Link soal JIS ini juga sudah tidak bisa diakses. Katanya, The page you require is currently not available, please contact one of our specialists on this page for more information," sambung cuitan @RidhaIntifadha.
Namun, saat tim INDOSPORT kembali mengunjungi situs resmi Buro Happold pada hari ini, Minggu (09/07/23) sore WIB, nama JIS kembali tertera di laman resmi perusahaan yang juga berperan penting dalam pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Jakarta International Stadium (JIS) saat ini tengah ramai diperbincangkan lantaran menuai banyak polemik usai digadang-gadang menjadi salah satu rekomendasi venue Piala Dunia U-17 2023.
Tak sedikit pula masyarakat Indonesia yang mengaitkan pemolesan project Jakarta International Stadium (JIS) itu dengan rentetan isu politik. Apalagi, total biaya untuk mengganti rumput JIS ditaksir mencapai Rp6 Miliar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan tidak ada unsur politik dibalik proses peningkatan sepakbola Indonesia.
"Saya sudah berkali-kali bicara, jangan ada persepsi gini loh, kita ini kan sedang membangun sepakbola, kalau membangun sepakbola nggak bisa sendiri-sendiri," ucap Erick Thohir usai agenda kunjungan Garuda Select, Kamis (06/07/23), di Stadion Madya, GBK, Jakarta.
"Jangan niat baik semua apalagi niat baik pecinta sepakbola ini dirunyami karena isu politik gitu. Ya pemilihan presiden itu jalan ada sendiri, PSSI sendiri sudah membuktikan saat pemilu sepakbola tidak berhenti musim kompetisinya. Tetapi penontonnya 50 persen, gitu loh karena situasi pemilu," kata Erick Thohir.