INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla memberikan tanggapan mengenai rencana beberapa komunitas Bobotoh yang tidak akan hadir pada pertandingan kandang Liga 1 2023-2024 menghadapi Dewa United, Jumat (14/07/23).
Beberapa komunitas Bobotoh tersebut, memutuskan untuk 'menepi sejenak' dari laga kandang Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, sebagai bentuk protes kepada PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Aksi beberapa komunitas Bobotoh tersebut dilakukan, lantaran manajemen Persib tidak menanggapi keluhan terkait penjualan tiket kandang skuad Maung Bandung di kompetisi Liga 1 2023-2024, di antaranya verifikasi data yang lambat.
Menurut Luis Milla, dia bersama anak asuhnya tidak bisa berbuat apa-apa dengan keputusan yang telah diambil oleh Bobotoh untuk pertandingan pekan ketiga kompetisi Liga 1 musim 2023-2024.
Walaupun, pelatih asal Spanyol ini merasa dukung langsung dari Bobotoh sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri pasukannya dalam pertandingan.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi bagi tim pelatih dan pemain, tentunya membutuhkan dukungan dari Bobotoh dan orang-orang datang ke stadion," kata Luis Milla.
Lebih lanjut Luis Milla menuturkan, meski pada pertandingan pekan ketiga kompetisi Liga 1 2023-2024, Stadion GBLA kemungkinan bakal sepi, namun skuad Maung Bandung dipastikan akan tetap berusaha menampilkan permainan terbaiknya.
Apalagi, pada pertandingan pekan ketiga kompetisi Liga 1 2023-2024, Persib menargetkan untuk meraih tiga poin perdana, karena di dua laga sebelumnya tim kebanggaan Bobotoh harus puas berbagi angka dengan Madura United dan Arema FC.
"Rencana kami adalah kami akan tetap profesional dan bekerja dengan maksimal, berusaha menikmati pertandingan," ucap Luis Milla.
Selain itu, dengan tampil maksimal pada pertandingan pekan ketiga kompetisi Liga 1 2023-2024 maka suporter yang hadir langsung di Stadion diharapkan bisa terhibur.
"Kami ingin membuat para penonton yang hadir merasa senang, sedangkan hal lain, kami tidak bisa berbuah apa-apa," teganya.
Sementara itu, salah satu komunitas Bobotoh yang tidak akan datang ke Stadion GBLA pada pertandingan pekan ketiga kompetisi Liga 1 2023-2024 yakni Viking Persib Club (VPC).
Menurut Ketua Umum Viking, Tobias Ginanjar, keputusan untuk 'menepi sejenak' dari tribun tersebut diambil lantaran tidak ada respon dari manajemen Persib terkait permasalahan penjualan tiket kandang Liga 1 2023-2024.
Sebagai informasi, sebelumnya Viking sempat menggelar aksi meninggalkan tribune saat menit 75, pada pertandingan kandang perdana Liga 1 2023-2024 menghadapi Madura United, Minggu (03/07/23).
Saat itu, selain Viking beberapa komunitas Bobotoh lainnya juga melakukan aksi serupa meninggalkan tribun sebelum berakhirnya pertandingan.
Bahkan, Bobotoh yang di tribune Utara sudah meninggalkan Stadion GBLA saat memasuki babak kedua. Aksi tersebut, merupakan salah satu kekecewaan lantaran masih banyak kekurangan dalam proses penjualan tiket kandang secara online, salah satu kendala yang dikeluhkan yakni proses verifikasi.
"Iya itu kan sikap lanjutan kita ya, setelah dipertandingkan pertama kita walk out. Kita merasa PT PBB tidak ada perubahan, responnyapun masih sama seperti seakan menutup mata akan atas permasalahan yang terjadi," ucap Tobi sapaan akrabnya, Senin (10/07/23).
"Seakan semua baik-baik saja. Kemudian yang disayangkan tidak membuka ruang komunikasi," ujar Tobi menambahkan.
Sebagai suporter, Viking tidak ingin mengganggu konsentrasi tim apalagi kompetisi Liga 1 2023-2024 sudah bergulir. Sehingga, Tobi berharap manajemen bisa menampung aspirasi dari komunitas Bobotoh.
Selain itu, Viking juga berharap bisa berdiskusi terbuka dengan manajemen, agar permasalahan yang terjadi saat ini ada solusi dan menemui titik terang.
"Sebenarnya kita tidak mau mengganggu, konsentrasi pemain. Karena kita juga ingin memberikan dukungan secara langsung kepada pemain, memberikan support moril kepada pemain," ujarnya.
"Tapi tentunya kita juga ingin ada aspirasi yang harus disampaikan. Ketika aspirasi yang dibawah ini belum di ada titik temu, kita juga belum bisa memutuskan kapan dan seperti apa selanjutnya," jelasnya.