INDOSPORT.COM - Melalui wawancara dengan The Overlap bersama legenda Manchester United, Gary Neville, Dele Alli mengungkapkan jika selama ini ia menjalani hidup yang keras.
Meski kini sukses menjadi pesepakbola profesional di Liga Inggris (Premier League) yang sempat menembus timnas Inggris senior dan memiliki materi berlimpah, rupanya hidupnya diwarnai banyak nestapa.
Pada Neville, Alli mengaku jika ia dilahirkan di keluarga yang jauh dari kata bahagia. Ayahnya yang berasal dari Nigeria pergi ke Amerika Serikat hanya sepekan usai ia lahir dan meninggalkannya bersama seorang ibu yang punya ketergantungan alkohol.
Minimnya perhatian dari orangtua membuat Alli ditimpa banyak kemalangan sejak usia belia. Di umur enam tahun ia menjadi korban pelecehan seksual teman ibunya sendiri.
Di usia tujuh tahun pergaulan yang buruk membuatnya mengenal kebiasaan buruk menghisap tembakau. Tidak cuma itu, Alli pun ikut dalam organisasi kriminal dimana ia dipaksa menjual obat-obat terlarang.
Perundungan atau pem-bully-an juga dialami oleh gelandang yang kini memperkuat Everton tersebut. Salah satu perlakukan terparah yang Alli dapatkan adalah digantung di sebuah jembatan pada usia 11 tahun.
Beruntung Dele Alli punya sahabat yang bernama Harry Hickford yang ia kenal ketika bermain untuk MK Dons. Di usia 12 tahun, keluarga Hickford memutuskan untuk mengadopsinya dengan tujuan memberinya hidup yang lebih baik.
Hubungan dua sahabat tersebut sangat dekat. Hickford yang pensiun dini di 2017 memilih menjadi agen pemain sepakbola dan salah satu kliennya adalah Alli sendiri.
Berkat jasa keluarga Hickford Alli kemudian tumbuh menjadi pribadi dan pesepakbola yang lebih baik. Mulai dari debut pro di usia 16 tahun bersama MK Dons sampai akhirnya menjadi salah satu pemain dengan prospek terbaik dunia kala berbaju Tottenham Hotspur di rentang 2015-2022.
Sayangnya Alli kemudian jatuh kembali ke dalam lubang hitam. Hampir dalam empat tahun terakhir ia secara tiba-tiba mengalami penurunan performa taja yang membuatnya semula adalah calon bintang menjadi pemain yang tidak lagi diharapkan.