In-depth

Kenapa Man United dan Chelsea Klub yang Lebih Baik untuk Harry Kane daripada Bayern Munchen atau PSG

Sabtu, 15 Juli 2023 20:05 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Reuters/Lee Smith
Harry Kane yang merupakan salah satu properti terpanas pada bursa transfer kali ini hingga kini belum juga menemukan klub baru. Reuters/Lee Smith Copyright: © Reuters/Lee Smith
Harry Kane yang merupakan salah satu properti terpanas pada bursa transfer kali ini hingga kini belum juga menemukan klub baru. Reuters/Lee Smith

INDOSPORT.COM - Harry Kane yang merupakan salah satu properti terpanas pada bursa transfer kali ini hingga kini belum juga menemukan klub baru.

Setelah sempat dikaitkan dengan Chelsea dan Manchester United, kini bomber milik Tottenham Hotspur itu malah dilaporkan jadi rebutan Bayern Munchen juga Paris Saint-Germain (PSG).

Menurut Fabrizio Romano, Bayern sudah melancarkan dua tawaran sejauh ini untuk Kane namun semuanya ditolak oleh Tottenham.

Yang pertama bernilai 70 juta Euro diikuti proposal lanjutan yang nilainya 10 juta Euro lebih mahal.

The Spurs terbilang jual mahal karena Kane akan berusia 30 tahun pada 28 Juli 2023 mendatang dan kontraknya bersama mereka tersisa semusim lagi.

Die Roten sudah cukup bermurah hati mau menebus sang pemain dengan nominal yang jika dikonversi menjadi Rupiah akan menyentuh angka 1 triliun.

Sementara itu PSG melansir dari The Independent baru akan bersiap untuk mengajukan tawaran mereka dalam waktu dekat.

Les Parisiens yang punya kekuatan finansial lebih baik kemungkinan besar menyanggupi valuasi 100 juta Euro yang dipasang pada Harry Kane.

Namun jika dipikir-pikir, Kane sepertinya lebih cocok untuk tetap bertahan di Liga Inggris saja ketimbang mengadu nasib ke Bayern Munchen (Jerman) atau PSG (Prancis).

Landasan Kane untuk pindah dari Tottenham adalah untuk memenangi trofi yang belum satupun bisa ia dapatkan bersama tim London Utara tersebut.

Jika pindah ke Bayern atau PSG, trofi jelas akan lebih mudah didapatkan mengingat kedua kesebelasan tadi dapat dibilang sudah memonopoli liga domestik masing-masing.

Apabila memilih Chelsea atau Manchester United, Kane belum mendapat 'garansi' mengangkat silverware mengingat di Inggris persaingan jauh lebih ketat dengan enam sampai tujuh klub bisa saling sikut sepanjang musim.

Kepuasan batin Kane akan lebih terasa apabila bisa menjadi juara di Inggris karenanya terutama karena sejak awal memang ia belum pernah merasakan pengalaman itu.

Hengkang ke luar negeri memberinya peluang lebih besar untuk meraih sukses namun ia juga harus merelakan salah satu rekor yang dikejar batal terpecahkan.

Saat ini Kane tengah mengejar catatan gol terbanyah Liga Inggris milik Ala Shearer. Hanya ada gap 47 gol yang memisahkan keduanya dan normalnya dalam tempo dua musim saja rekor tersebut akan punya tuan baru.