Timnas Indonesia

PSSI Keberatan Hukuman AFC Pasca-Ribut di Final SEA Games 2023 dan Siap Banding

Sabtu, 15 Juli 2023 15:45 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Shintya Maharani/INDOSPORT
Manajer timnas Indonesia, Sumardji. Copyright: © Shintya Maharani/INDOSPORT
Manajer timnas Indonesia, Sumardji.

INDOSPORT.COM - Manajer timnas Indonesia U-22, Sumardji, menyebut PSSI akan mengajukan banding ke AFC terkait hukuman pasca-keributan di final SEA Games 2023 lalu di Kamboja.  

Sumardji menyoroti kesalahan hukuman kepada staf timnas U-22 yang diakui tidak terlibat, contohnya Sahari Gultom. Sehingga, PSSI akan mengajukan banding dengan harapan bisa membatalkan sanksi AFC. 

"Sanksi yang di SEA Games nanti kita akan banding ya karena memang ada beberapa ofisial yang semestinya tidak terlibat," ujar Sumardji, Sabtu (15/7/23). 
 
"Contohnya kayak Sahari, mestinya nggak terlibat sama sekali, tetapi kenapa dikenakan sanksi. Inilah yang sedang kita ajukan untuk banding," cetusnya.
 
PSSI juga akan meminta penjelasan dari AFC apakah hukuman itu hanya berlaku saat mendampingi timnas U-22 atau berlaku secara umum untuk kelompok usia yang ditangani Sahari Gultom. 

Lebih lanjut, Sumardji yang juga anggota Exco PSSI menjelaskan federasi akan menanggung atau membayar denda Rp14 juta yang dijatuhkan AFC untuk empat nama di atas. 

Sebagai informasi, AFC memberikan sanksi dan denda para sejumlah nama dari Indonesia dan Thailand, setelah ada di final SEA Games 2023, Mei lalu. 

Pemain timnas Indonesia U-22, Komang Teguh dan Titan Agung bersama dua staf, yakni Sahari Gultom dan Tegar Diokta Andia dihukum skorsing enam laga dan denda sebesar 1.000 juta euro (sekitar Rp14,9 juta).

Lalu, Taufany Muslihuddin dan dua staf timnas Indonesia U-22, yakni Ahmad N, serta Muhni T dijatuhi sanksi skorsing selama enam laga.