In-depth

Tijjani Reijnders dan Misi AC Milan Kembalikan Kejayaan Pemain Belanda di San Siro

Minggu, 16 Juli 2023 22:21 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Instagram@tijjanir
AC Milan selangkah lagi akan meresmikan pembelian Tijjani Reijnders dari klub Belanda, AZ Alkmaar, di bursa transfer musim panas 2023. (Foto: Instagram@tijjanir) Copyright: © Instagram@tijjanir
AC Milan selangkah lagi akan meresmikan pembelian Tijjani Reijnders dari klub Belanda, AZ Alkmaar, di bursa transfer musim panas 2023. (Foto: Instagram@tijjanir)

INDOSPORT.COM - AC Milan selangkah lagi akan meresmikan pembelian Tijjani Reijnders dari klub Belanda, AZ Alkmaar, di bursa transfer musim panas 2023.

Dilaporkan oleh Fabrizio Romano pada Sabtu (15/07/23) lalu, deal ini bernilai 20 juta Euro plus bonus dan dalam tempo sepekan usai melakukan tes medis sang gelandang internasional Belanda akan menjadi penggawa Rossoneri sepenuhnya.

Fans AC Milan kini akan kembali mendukung pemain asal Negeri Tulip setelah sekian lama. Kali terakhir Merah-Hitam memiliki bintang dari Belanda adalah di 2016 silam kala Nigel de Jong masih merumput di San Siro.

AC Milan pernah punya histori penuh cinta dan sukses dengan para pemain asing asal Belanda yang mereka hidupkan lagi bersama Reijders yang kebetulan memiliki darah keturunan Indonesia dalam nadinya.

Jauh sebelum reijnders datang, di dekade 80-an ada trio Frank Rijkaard, Ruud Gullit, dan Marco van Basten yang berhasil memenangkan dua digit trofi termasuk dua Liga Champions dan tiga Liga Italia.

Kemudian meski tidak setenar pendahulunya juga ada Edgar Davids dan Patrick Kluivet yang memberi semburat oranye di San Siro pada penghujung 90-an.

Hanya saja di era modern kisah romantis ini belum bisa terulang. Semakin sedikit talenta Belanda yang bisa mengharumkan nama AC Milan.

Terakhir yang paling berkesan mungkin adalah Jaap Stam (2004-2006) dan Clarence Seedorf (2002-2012) namun setelahnya hampir bisa dibilang tidak ada yang bisa benar-benar mengharumkan nama AC Milan.

Kedatangan Tijjani Reijnders bisa menjadi katalis kebangkitan kisah kasih AC Milan dan Belanda.

Meski namanya belum punya nama sebesar para 'leluhurnya' yang sudah lebih dulu menginjak rumput San Siro, ia tetap bisa mengingatkan AC Milan pada alasan kenapa mereka pernah jatuh cinta pada legiun asing dari barat laut.