Liga 1

Arema FC Pasrah Menanti Sanksi Imbas Suporter Nekat Menyusup ke Kandang Persik

Selasa, 18 Juli 2023 18:53 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© MO Arema FC
Para pemain Arema FC saat latihan. (Foto: MO Arema FC) Copyright: © MO Arema FC
Para pemain Arema FC saat latihan. (Foto: MO Arema FC)

INDOSPORT.COM - Arema FC tak cuma merasakan kekecewaan atas kekalahan telak 2-5 melawan Persik Kediri saat Derby Jatim di Stadion Brawijaya, Sabtu (15/7/23).

Kini, klub berlogo kepala singa juga harus menatap ancaman sanksi perihal nekatnya suporter tim mereka untuk away ke markas Persik Kediri.

Padahal, surat edaran PT Liga Indonesia Baru (LBIB) bernomor 225/LIB/COR/VI/2023 sudah jelas bahwa suporter tim tamu belum diperbolehkan hadir pada laga-laga Liga 1.

"Dalam hal masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan termasuk kompetisi dan play-off, tidak dapat dihadiri suporter tim tamu," bunyi surat LIB.

Namun, ternyata masih ada beberapa oknum suporter yang ditengarai mendukung Arema FC, nekat untuk hadir dalam Derby Jatim di Stadion Brawijaya Kediri.

Pihak kepolisian juga telah merilis sebanyak 25 orang yang terindikasi suporter Arema FC, telah diamankan ketika ketahuan lolos sampai di tribun.

Keberadaan mereka lantas menimbulkan gejolak dari suporter tim tuan rumah Liga 1. Beruntung, panpel maupun kepolisian dengn sigap mengamankan mereka.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir lantas menyikapi langsung kejadian di Kediri. Dia pun mengindikasikan akan ada sanksi perihal ini.

"Kalau ada kerusuhan lagi nanti pasti diberhentikan, dihukum. Karena itu, kesepakatannya (suporter) tim tamu tak boleh datang," kata Erick Thohir, Minggu (16/7/23).

"Nanti dilihat lagi, kalau memang perlu hukuman. Kalau ada kerusuhan, timya dihukum pengurangan poin. Ini yang harus didorong ke PT LIB," tambahnya.

Perihal ini, Arema FC sudah menyampaikan permohonan maaf sebagai klub yang menaungi suporter mereka. Hal ini patut menjadi pembelajaran penting.

"Kami memohon maaf, jika memang mereka pendukung Arema FC," ujar Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, melalui rilis klub, Minggu (16/7/23).

Kendati demikian, pihaknya juga tidak bisa mengontrol secara penuh terhadap aksi para suporter yang nekat datang, meski tak berhenti lakukan sosialisasi.

"Kami masih sangat menghargai, karena kedatangan mereka murni untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangannya," jelas Wiebie Dwi Andriyas.

"Kami ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian di Kediri, melakukan pengamanan dan membantu suporter yang menjadi korban ke rumah sakit," sambung figur pengusaha di Malang itu.

Sehubungan dengan itu, klub berlogo kepala singa juga berharap regulator kompetisi dalam hal ini PSSI maupun PT LIB, bisa lebih tegas dalam menelurkan regulasi.

"Terkait larangan suporter (tim) tandang sesuai regulasi itu, butuh proses tentunya untuk beradaptasi. Kami dari klub membantu untuk sosialisasi," beber Wiebie.

"Termasuk bagaimana sistem penjualan tiket online, sehingga bisa dilakukan antisipasi untuk identifikasi lebih awal, siapa saja yang masuk ke dalam stadion," pungkasnya.