INDOSPORT.COM - Arema FC menampakkan keseriusannya untuk mencapai target utama, yakni perbaikan prestasi pada Kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024.
Klub berlogo kepala singa juga memenuhi kuota pemain asing secara maksimal. Artinya, sudah ada 6 pemain asing yang menghiasi posisi starter di lapangan.
Komposisi itu masih ditambah dengan satu pemain naturalisasi plus satu pemain muda berusia U-23 yang diwajibkan tampil minimal selama babak pertama.
Lantas, bagaimana Joko Susilo meracik taktiknya dalam meramu Arema FC demi mewujudkan target perbaikan prestasi pada musim ini?
Kiper
Arema FC sejak awal sejatinya menaruh proyeksi untuk posisi ini kepada para pemain lokal. Namun, keputusan klub kemudian berubah untuk mendaratkan lagi kiper asing.
Julian Garcia Schwarzer jadi andalan baru Arema FC di bawah mistar gawang. Berstatus kiper Timnas Filipina plus berusia 23 tahun, prospeknya cukup panjang.
Namun jika situasi cukup genting, Arema FC tampaknya harus realistis untuk memilih Teguh Amiruddin. Dia paling berpengalaman dibanding Adixi Lenzivio dan Dicki Agung Setiawan.
Bek
Formasi 4-3-3 yang diusung menempatkan ada masing-masing 2 bek tengah dan 2 bek sayap. Namun jika mendesak, ada perubahan formasi dengan susunan 3 bek sejajar.
Bek asal Mali, Ichaka Diarra praktis memplot satu posisi sebagai bek tengah. Duetnya dengan Bagas Adi Nugroho mulai dipatenkan dalam membentengi kiper.
Sedangkan posisi bek sayap masih dikavling kapten tim, Johan Ahmat Farizi di sisi kiri. Lalu di kanan, Rifad Marasabessy jadi andalan pasca direkrut dari Borneo FC.
Kedalaman pada posisi ini juga terjaga cukup baik, seiring keberadaan Syaeful Anwar dan Asyraq Gufron. Lalu di kedua sisi, Arema FC masih punya Mikael Alfredo Tata dan Hamdi Sula Umanailo.
Gelandang
Lini ini tampak sudah penuh melalui keberadaan 2 pemain asing, serta 1 pemain muda yang khusus untuk mematuhi regulasi U-23 yang wajib starter.
Gelandang bertahan dari Brasil, Charles Raphael jadi andalan utama. Sedangkan playmaker asal Argentina, Ariel Lucero difungsikan mengatur serangan.
Sedangkan satu posisi lain hampir pasti menjadi milik Arkhan Fikri. Gelandang berusia 18 tahun ini menjadi jawaban tepat atas regulasi khusus pemain U-23.
Praktis, lini ini bakal menjadi persaingan paling kompetitif. Lantaran masih ada Dendi Santoso, Jayus Hariono, Achmad Maulana Syarief yang menunggu kesempatan tampil.
Penyerang
Mengusung 3 pemain bertipikal penyerang, sektor ini tampaknya akan sulit ditembus oleh pemain lokal. Di lini ini, ada 2 pemain asing plus 1 naturalisasi.
Gustavo Almeida tak akan tergeser dari posisi striker target man. Terlebih, kontribusi striker Brasil juga sejauh ini paling besar, lewat lesakan 5 gol dalam 2 laga kompetisi.
Sementara lini serang di sisi kiri dihuni Charles Lokoli Ngoy, pemegang paspor Australia dan Kongo. Satu nama terakhir adalah Greg Nwokolo, winger naturalisasi kelahiran Nigeria yang baru saja direkrut klub.
Kendati demikian, para penyerang lokal tetap jadi opsi lain. Dedik Setiawan, Flabio Soares, hingga Ginanjar Wahyu perlu dipertimbangkan lagi.