INDOSPORT.COM - Arema FC melanjutkan tradisi memakai jasa kiper asing. Sudah tiga kali mereka melakukanya sepanjang berkiprah di era Liga 1 (sejak 2017).
Julian Garcia Schwarzer jadi nama terbaru yang bergabung dengan klub berlogo kepala singa itu untuk Liga 1 2023/24. Dia mengisi slot pemain asing ASEAN.
Melihat rekam jejak, kiper kelahiran Inggris ini punya catatan mumpuni lantaran pernah menimba ilmu di salah satu klub Liga Inggris, Fulham.
Terlebih, usia Julian juga baru menginjak 23 tahun. Statusnya juga merupakan kiper timnas Filipina, kendati baru mengantongi dua caps internasional di Piala AFF.
Julian Schwarzer sekaligus menjadi kiper asing ketiga di Arema FC. Lantas, seperti apa rekam jejak pendahulunya yang pernah berkarier memperkuat tim berjulukan Singo Edan?
1. Srdan Ostojic
Kiper berkebangsaan Serbia ini menjadi pembuka pintu bagi kiper asing yang ada di skuat Arema FC. Ostojic datang seiring nuansa Eropa Timur di skuat tim.
Srdan Ostojic merapat ketika Arema FC ditangani pelatih asal Slovenia, Milan Petrovic, yang menggantikan Joko Susilo pada putaran kedua Liga 1 2018.
Sebelum ke Arema FC, Ostojic juga mengantongi predikat sebagai runner-up Liga Utama Serbia saat membela FK Zemun pada klasemen akhir 2016/17.
Sayang, kariernya di Tim Singo Edan cuma seumur jagung. Kiper yang telah pensiun dan kini berusia 40 tahun itu hanya mencatatkan empat laga dan kebobolan tujuh gol di Liga 1.
Ostojic tampil saat Arema FC mengalahkan Sriwijaya FC 3-0 (21 Juli 2018), kalah 3-4 lawan Mitra Kukar (27 Julia 2018) serta imbang 1-1 versus Persija Jakarta (5 Agustus 2018) dan 2-2 kontra Borneo FC (11 Agustus 2018).
2. Adilson Maringa
Setelah Srdan Ostojic, Arema FC kembali mempercayakan kiper lokal selama dua tahun. Namun, kebijakan merekrut penjaga gawang asing dimulai lagi pada pertengahan 2021.
Adilson Aguero Dos Santos alias Maringa, datang di era kepelatihan pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida. Debutnya cukup sensasional sepanjang musim 2021/2022.
Maringa dipercaya selama 30 pertandingan alias hanya absen empat kali. Dia juga mengantar Arema FC finis sebagai peringkat ke-4 di klasemen akhir Liga 1 2021/22.
Sayangnya, periode keduanya di Arema FC berjalan tak mulus. Maringa mesti menjadi saksi hidup ketika terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Maringa memang tetap jadi starter dengan tampil dalam 27 laga. Namun, prestasi Arema FC merosot tajam dengan finis di urutan ke-12 klasemen akhir Liga 1 2022/23.