In-depth

Gagal Boyong Daichi Kamada Bisa Jadi Kesalahan dan Penyesalan Panjang AC Milan

Sabtu, 22 Juli 2023 18:12 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Thilo Schmuelgen
Selebrasi pemain Eintracht Frankfurt, Daichi Kamada usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen) Copyright: © REUTERS/Thilo Schmuelgen
Selebrasi pemain Eintracht Frankfurt, Daichi Kamada usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen)

INDOSPORT.COM - Secara kualitas memang Daichi Kamada tidak bagus-bagus banget tetapi perannya bisa penting untuk Liga Italia (Serie A), AC Milan, namun Rossoneri memilih batal mengontraknya.

Sebelumnya, AC Milan sudah mencapai kata sepakat dengan Daichi Kamada dan berpotensi jadi rekrutan pertama Rossoneri di musim panas.

Daichi Kamada dikabarkan akan bergabung dengan skuat Stefano Pioli lewat status bebas transfer setelah kontraknya di Eintracht Frankfurt resmi berakhir pada 30 Juni 2023.

Nantinya, pemain yang mengenas 9 gol dan 7 assist dari 32 penampilan di Bundesliga ini akan dikontrak selama lima tahun di San Siro alias sampai 2028 mendatang.

Akan tetapi hingga pertengahan Juli, gelandang asal Jepang tersebut belum juga tiba di Milan dan melakukan tes medis bersama AC Milan.

Bahkan dari laporan Fabrizio Romano, dikabarkan bahwa AC Milan berpotensi membatalkan transfer Daichi Kamada dan lebih memilih merekrut winger Villarreal, Samuel Chukwueze.

“AC Milan sedang bekerja untuk menyegel kesepakatan dengan Chukwueze segera. Itu berarti kesepakatan Daichi Kamada akan berakhir,” tulis Romano.

“Kamada sebelumnya sudah memiliki kesepakatan lisan dengan Milan, tetapi kesepakatan tersebut berpotensi gagal karena slot Uni Eropa mereka telah penuh. Kamada sekarang tersedia sebagai pemain bebas transfer,” jelas Romano.

Secara kualitas, Daichi Kamada memang tidak sementereng nama-nama gelandang yang pernah membela AC Milan seperti Sandro Tonali misalnya. 

Tetapi gaya mainnya bisa sangat berguna bagi Rossoneri, sehingga mereka akan menyesal cukup panjang jika tidak merekrutnya.

Kamada punya kualitas untuk bermain bersama kesebelasan top lima liga Eropa. Versatilitas jadi salah satu senjata pemilik 28 caps bersama timnas Jepang tersebut.