Liga 1

Gilbert Agius Bicara Efek Kartu Merah Fortes yang Bikin PSIS Gagal Menang di Liga 1

Sabtu, 22 Juli 2023 09:22 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Prio Hari Kristanto
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyebut jalannya strategi pada laga keempat di Liga 1 2023-2024 terpengaruh kartu merah Carlos Fortes.(Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT) Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyebut jalannya strategi pada laga keempat di Liga 1 2023-2024 terpengaruh kartu merah Carlos Fortes.(Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyebut jalannya strategi pada laga keempat di Liga 1 2023-2024 terpengaruh kartu merah Carlos Fortes. Meski begitu, ia cukup puas dengan raihan satu poin di markas PSS Sleman, Jumat (21/07/23).

PSIS bisa menjalankan strategi dengan bagus. Duet Alfeandra Dewangga dengan Boubakary Diarra di sektor tengah membuat serangan PSS bisa diredam.

Sebaliknya, cepatnya transisi dari bertahan ke menyerang membuat PSIS bisa melancarkan serangan balik dengan cepat. Satu gol lewat sontekan Carlos Fortes menit ke-24 menjadi buktinya.

Sayangnya, saat Fortes sedang moncer-moncernya, bomber Portugal harus keluar lapangan menit ke-32. Reaksi berlebihan Fortes menanggapi provokasi Wahyudi Hamisi diganjar kartu merah oleh wasit M. Erfan Efendi.

Keluarnya Fortes mempengaruhi strategi yang dijalankan PSIS, meski PSS juga bermain dengan 10 pemain karena Hamisi terkena kartu kuning kedua.

Atas apa yang terjadi di lapangan, Gilbert Agius, puas dengan jalannya pertandingan serta perjuangan tak kenal lelah para pemainnya. Drama empat gol berjalan super seru.

"Saya pikir dari sudut pandang saya, pertandingan sangat bagus. Semuanya terbuka, bagus untuk tontonan suporter. Babak pertama kami kontrol namun setelah kartu merah, kami berubah tidak sesuai konsep," kata Gilbert Agius usai laga.

Perubahan Taktik pada Babak Kedua

Gilbert Agius mengakui pada babak kedua ada perubahan yang dilakukan PSIS. Mereka mengandalkan serangan balik lewat Gali Freitas.

Setelah Gali keluar, PSIS mengandalkan Wawan Febriyanto. Tak ada gol yang bisa dibuat PSIS setelah Gali Freitas dan Fortes keluar.

"Big respect untuk pelatih PSS. Di babak kedua kami memang ada perubahan, tapi ini pertandingan yang bagus," ujar Gilbert Agius.

Hasil imbang ini turut menghadirkan pujian bagi Gali Freitas. Wonderkid Timor Leste yang sempat diragukan ketika gabung PSIS ini tampil luar biasa.

Gali Freitas tak sekadar mencetak gol kedua lewat proses yang cantik. Gali juga terbilang rajin dalam membantu pertahanan, terutama ketika Fredyan Wahyu maju ke depan.

"Gali menjalankan tugas dengan baik, seperti para pemain lainnya. Yang jelas, bagi saya skor 2-2 ini adalah hasil yang adil," ungkap Gilbert Agius.

Ditambahkan gelandang PSIS, Boubakary Diarra, drama empat gol ini diakuinya berjalan sangat menarik. Ia cukup yakin bahwa penonton yang menyaksikan laga ini bakal terhibur.

Namun, Diarra sedikit mengoreksi performa timnya. Ia mengakui keluarnya Carlos Fortes mempengaruhi jalannya strategi yang diinginkan PSIS.

"Kami sangat kuat, tapi setelah ada dua kartu merah, kami kehilangan kedisiplinan. Tapi ini pertandingan yang menarik, sangat menghibur," ucap Diarra yang berbahasa dalam bahasa Italia, diterjemahkan Gilbert Agius.

Hasil ini membuat PSIS sudah mengoleksi tujuh poin dalam empat pertandingan. Sebelum ini, PSIS menang atas Bhayangkara FC 3-1, Persebaya Surabaya 2-0 dan kalah sekali atas Persita Tangerang 0-2.

PSIS sampai dengan Jumat malam berada di peringkat tujuh, di bawah Dewa United dan Borneo FC. PSIS akan bertanding lagi pada Jumat (28/07/23), melawan Borneo FC di Liga 1.