INDOSPORT.COM - Sebagai bentuk pembinaan dan pengembangan sepak bola putri Indonesia, Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife secara rutin menyelenggarakan pelatihan serta turnamen bergengsi bertajuk MilkLife Coaching Clinic dan MilkLife Soccer Challenge.
Dua rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk terus melanggengkan pembinaan sepak bola putri dan membangkitkan semangat sekaligus kecintaan berolahraga yang dimulai dari akar rumput.
MilkLife Coaching Clinic merupakan pelatihan untuk guru olahraga Sekolah Dasar yang menjadi langkah awal agar para pendidik memiliki pemahaman dan kemampuan dasar tentang sepak bola putri U-10 dan U-12.
Setelah mengikuti coaching clinic, para guru akan kembali ke sekolah dan membentuk tim sepak bola putri untuk dua kategori usia (U-10 dan U-12) . Selanjutnya mereka akan berlaga di MilkLife Soccer Challenge yang dilaksanakan tiga hingga empat kali setahun di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
Tak kurang dari 50 Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Supersoccer Arena, Rendeng mulai Mei hingga Juli mendatang. Sebanyak 50 guru dari berbagai MI di Kudus sangat antusias mengikuti pelatihan yang dipandu oleh Timo Scheunemann selama rentang waktu tersebut.
Bukan hanya itu, terdapat pula 61 guru Sekolah Dasar negeri maupun swasta yang mengikuti MilkLife Coaching Clinic Batch 1, 2 & 3, sehingga total tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 111 orang.
Kemudian, sebanyak 16 pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kudus dan 29 mantan pemain juga diikutsertakan sebagai bentuk antisipasi jika ada sekolah yang akan berlaga pada MilkLife Soccer Challenge pada Agustus dan September nanti, tapi tidak memiliki guru olahraga.
Timo Scheunemann yang memegang berlisensi UEFA A tampak antusias berbagi pengalaman dan beberapa materi seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB).
“Melalui MilkLife Coaching Clinic, kami berharap para guru memahami dan mempraktekkan apa yang sudah dipelajari selama sepekan, kepada anak didiknya. Sehingga siswi yang tergabung dalam tim nantinya sudah memiliki teknik dasar dalam bermain sepak bola” ucap Timo.
"Selain penguasaan teknik, yang terpenting adalah anak-anak merasa riang gembira ketika menjalani latihan maupun bertanding. Sehingga nantinya mereka akan mencintai sepak bola dan akan menekuninya," cetusnya.