In-depth

Skenario Atletico Madrid Dapatkan David De Gea Usai Tinggalkan Manchester United

Sabtu, 22 Juli 2023 17:32 WIB
Editor: Juni Adi
© Twitter@EDH_Deportes
Jan Oblak, kiper Atletico Madrid. Copyright: © Twitter@EDH_Deportes
Jan Oblak, kiper Atletico Madrid.
Sulit Geser Jan Oblak

Keinginan Atletico Madrid memboyong pulang De Gea sebenarnya sudah sempat muncul dua musim lalu tepatnya musim panas 2021.

Kala itu De Gea dilaporkan mulai tidak betah di Manchester United. Ia pun berniat untuk hengkang, dan tujuan salah satunya adalah Atletico Madrid.

De Gea yang ingin dimasukan dalam daftar jual, coba dimanfaatkan situasinya oleh Manchester United dengan melakukan tuker guling untuk Jan Oblak.

Sayanya transfer tersebut akhirnya tidak berjalan karena rilis klausul Oblak cukup tinggi yakni mencapai 120 juta euro karena kontraknya masih berlangsung hingga 2028.

Artinya, Jan Oblak tidak akan pergi jika pihak Atletico Madrid tidak menjualnya dengan inisatif sendiri, atau ada klub yang berani menebus rilis klausul pelepasannya.

Ahasil, situasi itu akan berdampak bagi masa depan De Gea di Atletico Madrid. Jika Oblak masih berada di klub, ia kemungkinan akan jadi pilihan kedua pelatih Diego Simeone.

Apalagi Jan Oblak juga sulit tergantikan karena sejak diboyong dari Benfica dengan mahar 12 juta euro pada musim panas 2014, kiper berusia 30 tahun itu telah menjelma jadi penjaga gawang tangguh di Eropa.

Pada debutnya di Spanyol, dia menghadapi tiga tendangan mengarah ke gawang dan ketiganya menjadi gol. Sungguh partai debut yang buruk untuk penjaga gawang termahal tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu, publik Atlético Madrid justru akan lebih mengingat aksi gemilang Jan Oblak ketimbang banderol dirinya.

Oblak lahir di sebuah kota bernama Skofja Loka di Slovenia pada 7 Januari 1993. Dia sudah mengenal si kulit bundar sejak masih balita.

Adalah sang ayah, Matjaz Oblak, yang memperkenalkan dirinya dengan sepakbola. Maklum, sang ayah juga merupakan penjaga gawang di sebuah kesebelasan divisi tiga Liga Slovenia.

Bicara yang terbaik di dunia, maka tidak bisa lepas dari prestasi individu. Oblak berhasil meraih piala Ricardo Zamora (penghargaan tertinggi bagi penjaga gawang yang paling sedikit kebobolan di La Liga) dalam tiga musim berturut-turut.

Tidak hanya itu, Oblak berhasil mencatatkan rekor nirbobol yang ke-100 hanya dalam 178 pertandingan. Sebagai perbandingan, Manuel Neuer butuh 188 pertandingan, Gianluigi Buffon butuh 222 pertandingan.

Victor Valdes mencapainya pada pertandingan ke-217, dan Iker Casillas mencatatkan rekor 100 kali nirbobol setelah bertanding 306 kali.

Kualitasnya itu bikin Jan Oblak banyak diminati klub-klub top Eropa. Setelah Manchester United, kini terbaru ada Bayern Munchen.

Die Roten ingin memboyongnya sebagai suksesor Manuel Neuer yang saat ini sedang mengalami cedera, juga mengantisipasi dirinya pensiun. Nama Oblak pun masuk dalam radar Bayern Munchen.

Jan Oblak memiliki klausul lepas 120 juta atau sekira 1,9 triliun yang kemungkinan besar akan dirujuk oleh Los Colchoneros jika Bayern benar-benar tertarik.