Juventus Pilih Jonathan David ketimbang Lukaku, Bakal Untung atau Buntung?
Baik Jonathan David dan Romelu Lukaku sama-sama merupakan penyerang yang bertipe Target Man, atau lebih banyak aktif di kotak 16.
Karena sama-sama bertipe Target Man, tugas keduanya pun hanya untuk mencetak gol semata, tanpa perlu terlibat dalam permainan.
Hal ini terbukti dari catatan keduanya. David punya rataan 24,87 operan per 90 menit. Sedangkan Lukaku rata-rata melepaskan 22,34 operan per 90 menit.
Soal peran sebagai Target Man juga terlihat dari umpan progresif yang diterima keduanya di kotak 16, di mana David menerima 8,68 operan per 90 menit dan Lukaku menerima 8,44 operan.
Karena tugas keduanya sebagai Target Man, jelas bahwa David dan Lukaku tak punya kapabilitas untuk membantu serangan dan pertahanan.
Sehingga, perbandingan bisa dilihat dari kemampuan keduanya mencetak gol. Secara jumlah gol, David boleh unggul ketimbang Lukaku. Tapi bagaimana jika kemampuan keduanya dibedah?
Untuk ketajaman mencetak gol, boleh jadi Lukaku lebih unggul karena mencetak 0,49 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit ketimbang David yang membuat 0,40 NPG per 90 menit.
Bahkan soal membantu rekan mencetak gol, Lukaku lebih unggul dengan mencetak 0,34 assist per 90 menit ketimbang David dengan 0,11 assist per 90 menit.
Hanya saja, David punya lebih aktf di Final Third saat bertahan, di mana ia membuat 0,91 tekel + Intersep per 90 menit ketimbang Lukaku dengan 0,29 tekel + intersep per 90 menit.
Melihat catatan penting dalam peran keduanya sebagai Target Man, jelas terlihat bahwa David dan Lukaku punya gaya bermain yang sama.
Tapi untuk harga 40-50 juta euro, jelas David akan menguntungkan bagi Juventus ketimbang Lukaku karena nama pertama bisa menjadi investasi jangka panjang ketimbang nama terakhir.
Juventus juga akan diuntungkan dengan kembalinya kepercayaan pendukung kepada klub jika mendatangkan David, mengingat Lukaku merupakan pemain yang kental dengan rival abadinya, Inter Milan.