INDOSPORT.COM - Bek Persita Tangerang, Christian Rontini belum lama ini membandingkan kualitas Liga 1 Indonesia dengan Liga Super Malaysia. Dia menyebut, kompetisi di Tanah Air lebih kompetitif.
Menurut pemain berpaspor Filipina itu, Liga 1 Indonesia memang lebih bergairah, jika dibandingkan dengan Liga Malaysia. Setiap tim di Liga 1, tidak mudah ditaklukan.
Persaingan di Liga 1 sangat ketat, karena setiap pertandingan sulit diprediksi. Tidak ada jaminan tim papan atas melenggang mulus, sebab tim papan bawah kerap menyulitkan.
Sementara di Malaysia, hanya Johor Darul Ta'zim dan Selangor yang selalu memenangkan pertandingan. Persaingan hanya terjadi untuk tim di peringkat lima besar.
"Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan Malaysia, namun tidak jauh berbeda dalam hal organisasinya," kata pemilik nomor punggung 3 di Persita itu.
"Di Malaysia, hanya lima tim teratas yang sangat kuat dan terorganisir, sangat jauh berbeda dari sembilan tim lainnya. Hanya JDT dan Selangor yang selalu menang," imbuhnya.
"Di Indonesia, semua tim terorganisir dan setiap tim memiliki kesempatan untuk menang. Untuk itu, kami harus bekerja sekeras mungkin untuk bisa menjadi juara di turnamen ini," tambah Rontini.
Sejauh ini, Rontini tampil apik bersama Persita. Dari empat laga Liga 1, tim Ungu Barat dibawanya raih tiga kemenangan dan sekali kalah dengan catatan dua kali kebobolan serta tiga kali clean sheet.
Hasil itu menempatkan Persita diperingkat kedua klasemen sementara Liga 1 2023/24 dengan sembilan poin . Tim Pendekar Cisadane terpaut satu angka dari pemuncak klasemen, Dewa United.
Oleh sebab itu, INDOSPORT mencoba mengulik sejumlah fakta soal Rontini. Setidaknya ada empat hal yang menarik di bahas.
Keturunan Italia
Meski berpaspor Filipina, Rontini ternyata lahir di Bagno a Ripoli, sebuah kota wilayah Florence. Ayahnya dari Italia, sedangkan ibunya dari Filipina.
Masa kecil hingga remaja dihabiskan pemain 24 tahun itu Negeri Pizza. Itu terlihat dari unggahan di media sosialnya, dimana ia kerap berkumpul dengan teman-temannya dan juga sang ayah.
Pernah Main di Serie D Italia
Ia mengawali karir profesional di Serie D Italia bersama ASDC Verbania. Lalu, Rontini pindah Sangiovannese pada tahun 2018.
Di sana, Rontini memainkan total 37 laga dalam tiga musim dan mencetak tiga gol dan satu assist.
Setelahnya, pemain kelahiran 20 Juli 1999 itu sempat masuk ke dalam program pengembangan pemain muda Filipina yakni ADT (Azkals Development Team) yang tampil di Liga Profesional Filipina (PFL) pada 2020 dan 2021.
Kemudian di 2022, Rontini bergabung klub Liga Super Malaysia, Penang FC. Dia memainkan 19 pertandingan dan membuat satu assist.
Pada pertengahan musim Liga Super Malaysia, bek 186cm lantas menyebrang ke sesama klub Malaysia, Kelantan FC. Rontini diturunkan sebanyak lima kali.
Pernah Dibantai Timnas Indonesia U-23
Untuk level Timnas, Rontini mendapat panggilan dari The Azkals pada tahun 2019. Dia menjalani debut pada 7 Juni 2019 dan kini koleksi empat caps sudah ia raih bersama tim senior Filipina.
Ia juga pernah dipanggil ke Timnas Filipina U-23 untuk ikut ajang SEA Games 2019, saat negaranya jadi tuan rumah. Rontini sudah bermain dalam tujuh laga untuk tim level ini dan koleksi satu gol.
Menariknya, Rontini sempat berhadapan dengan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021 Vietnam. Saat itu, dia dan Filipina dibantai 4-0 oleh skuad Garuda pada pertandingan ketiga Grup A.
Nyaman di Indonesia
Meski baru pertama kali merumput di Liga 1, Rontini mengaku nyaman tinggal di sini. Alasannya adalah Indonesia punya alam yang indah dan mirip dengan negaranya.
“Saya merasa senang dan positif. Sejak saya tiba di Indonesia, saya merasa negara ini seperti rumah,” aku Rontini.
“Negara ini sangat indah dan kota Tangerang juga luar biasa. Saya merasa luar biasa dan antusias," sambungnya.
“Sejak saya tiba di klub ini saya merasa senang dan itu bagus untuk saya,” tuntas Rontini.