INDOSPORT.COM - Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persik Kediri harus menanggung sanksi setelah Derby Jatim menjamu Arema FC di Stadion Brawijaya, Sabtu (15/7/23) pekan lalu.
Diketahui, panpel masih kecolongan dan lalai mencegah masuknya sejumlah orang yang ditengarai mendukung Arema FC, alias suporter tim tamu.
Mereka lantas menjadi bulan-bulanan suporter tim tuan rumah di tribun stadion. Setidaknya, ada 25 suporter yang diamankan oleh panpel maupun pihak kepolisian.
Keberadaan para suporter tim tamu lantas menimbulkan sejumlah gejolak di tribun stadion. Namun, panpel sigap langsung mengamankan mereka.
Sehingga, Derby Jatim yang dimenangi Persik Kediri dengan skor 5-2 itu tidak sampai terganggu atau berhenti sepanjang 90 menit di lapangan.
Kecolongan atau tidak, yang jelas Panpel Persik Kediri telah melanggar Regulasi Liga 1 Pasal 51 ayat 1 yang melarang suporter tim tamu hadir di laga kompetisi.
Komite Disiplin (Komdis) PSSI dalam sidang Kamis (20/7/23), lantas mengenakan sanksi berupa denda senilai Rp25 juta atas pelanggaran regulasi tersebut.
"(Sanksi yang kami terima dari Komdis PSSI itu) tidak bisa banding dan sudah mengikat," tutur Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo.
Selain Persik, Komdis PSSI juga mengenakan sanksi serupa terhadap Arema FC selaku klub tamu. Tim Singo Edan dijatuhi denda sebesar Rp25 juta.
"Semoga tidak terjadi lagi ke depannya. Kami juga akan melakukan evaluasi. Mari berlomba jadi suporter yang tertib," tandas figur yang akrab disapa Widodo Hunter itu.
Pengosongan Tribun
Tak hanya berbentuk denda, Persik Kediri juga mesti mengalami sanksi lainnya. Sebagian tribun di Stadion Brawijaya harus kosong pada laga home berikutnya.
Tepatnya ketika tim berjulukan Macan Putih itu melakoni jadwal pekan ke-5 Liga 1 2023/24 menjamu Persib Bandung di Stadion Brawijaya, Jumat (28/7/23).
Dalam sidang yang sama, Komdis memaparkan bahwa sebagian tribun harus dikosongkan, karena terjadi penganiayaan dan perkelahian antar suporter saat Persik menjamu Arema FC (15/7/23).
"Tribun yang dikosongkan ada 2 titik. Tribun timur sisi utara dan sisi selatan, atau tribun yang ada di pojok bawah lampu stadion," Tri Widodo menjelaskan.
"Dikosongkan karena ricuh (terjadi) di titik tersebut," imbuh Ketua Panpel Persik Kediri yang akrab disapa Widodo Hunter tersebut.
Tak pelak, dua sanksi dari Komdis PSSI menjadi tamparan keras bagi klub kebanggaan masyarakat Kota Tahu karena keberadaan penonton jadi elemen penting.
Terlebih, Panpel Persik Kediri juga belum bisa menjual tiket secara maksimal, karena masih dibatasi 60 persen dari kapasitas stadion yang mencapai 12 ribu penonton.
"Secara umum, pengosongan tribun merugikan kita semua. Saya mengimbau kepada seluruh suporter bisa lebih dewasa lagi," pungkas Widodo Hunter.