In-depth

Perombakan Sadis yang Bakal Dilakukan Paolo Maldini di PSG, Trofi Liga Champions di Depan Mata!

Rabu, 26 Juli 2023 11:03 WIB
Editor: Juni Adi
© Danilo di Giovanni/Soccrates/Getty Images
Paolo Maldini, direktur teknik AC Milan Copyright: © Danilo di Giovanni/Soccrates/Getty Images
Paolo Maldini, direktur teknik AC Milan
Belajar dari AC Milan

Paolo Maldini dikenal sebagai mantan pesepakbola hebat berposisi bek tengah yang tangguh. Ia memilih pensiun di tahun 2009.

Sejak pensiun kiprahnya tak lagi terdengar, baru pada 2018 sosoknya kembali menghiasi ranah sepak bola Eropa khususnya di Italia, setelah bersedia gabung ke jajaran manajemen AC Milan sebagai Direktur Pengembangan tim.

Pada tahun 2019, ia kemudian diangka menjadi Direktur Teknik klub. Menjabat sebagai dirtek, Maldini punya peran sangat vital. Dia lah yang menyusun ide-ide dasar AC Milan hingga mampu meraih prestasi membanggakan.

Menjabat sebagai dirtek, Maldini langsung memastikan klub untuk melakukan penyeimbangan jumlah uang keluar dan penghasilan agar tidak lagi berbentur Financial Fair Play.

Perombakan yang Bisa Dibuat Maldini di PSG

Di PSG nanti, perombakan yang pertama dilakukan mungkin adalah kebijakan itu. Meski mereka punya dana tak terbatas, nampaknya Maldini tetap ingin membawa bikin tim seefisien mungkin dalam mengelola dana di jendela transfer.

Apalagi PSG juga dikenal sebagai tim yang boros karena berani membeli pemain bintang yang sudah jadi dengan harga mahal, maupun menggaji pemain gratisan dengan nilai tinggi demi mewujudkan mimpi meraih trofi Liga Champions.

Sayangnya hal itu belum juga membuahkan hasil, meski sudah banyak bintang ternama hilir mudik berdatangan memperkuat PSG. 

Maldini memahami bahwa PSG benar-benar mesti belajar dari kesalahan transfer yang mereka lakukan sejak diambil alih oleh pemilik asal Qatar, Nasser Nasser Al-Khelaifi pada tahun 2011. 

Dari 2011 hingga 2020 saja, PSG sudah menghabiskan dana sebesar 1,2 miliar euro atau sekitar Rp20,8 trilun hanya untuk mendatangkan pemain-pemain yang sudah jadi, dengan dalih investasi berjaya di Eropa.

Sayangnya, bukannya jadi, sebagian pemain tersebut malah sudah kehilangan taji, karena tak juga mimpinya bisa terjadi.

Adalah Edinson Cavani, Zlatan Ibrahimovic, David Beckham, Angel Di Maria, Gianluigi Donnarumma, Neymar, Sergio Ramos, Lionel Messi, hingga Kylian Mbappe yang pernah mereka datangkan.

Akan tetapi belum juga berbuah trofi Liga Champions, sementara di kompetisi lokal, PSG sangat mendominasi dengan 9 trofi Liga Prancis sejak 2011, dan 6 trofi Piala Liga, dan beberapa turnamen domestik lainnya.

Akibat pengeluaran jor-joran di bursa transfer, PSG kerap terbentur dengan aturan FFP dari UEFA. Musim panas 2023 ini saja, PSG mereka belum bisa meninggalkan kebiasaan itu.

Les Parisiens sudah menggelontorkan dana sebesar 159 juta euro untuk lima pemain baru, Manuel Ugarte adalah yang paling mahal dibeli dari Sporting Lisbon dengan harga 60 juta euro.

Sementara dana pemasukan dari penjualan pemain, baru dapat 21,50 juta euro, hasil menjual El Chadaille Bitshiabu ke RB Leipzih sebesar 15 juta euro, dan Junior Dina Ebimbe ke Eintracht Frankfurt sebesar 6,5 juta euro.

Transfer Semakin Terarah

Datangkan Paolo Maldini nanti mungkin kebijakan transfer Milan makin terarah dan terkontrol, termasuk menerapkan kebijakan keduanya yakni memilih beli pemain potensial.

Jika PSG dianggap sebagai tim yang banyak mengandalkan pemain bintang jadi, kehadiran Maldini nanti bisa diisi oleh talenta-talenta muda, seperti peremajaan yang berhasil ia terapkan di AC Milan.

Sebagian besar pemain-pemain tersebut berhasil menunjukkan performanya, seperti Sandro Tonali, Ante Rebic, Rafael Leao, hingga Theo Hernandez.

Pada dasarnya, direktur teknik bertugas sebagai media komunikasi manajemen dan tim kepelatihan, terutama soal aktivitas transfer. 

Ia bekerja sebagai jembatan agar kedua kubu ini dapat tetap berjalan dalam harmoni. Karena itulah, direktur teknik yang baik biasanya datang dari kalangan pesepakbola.

Mereka harus memahami sepak bola luar dan dalam. Maldini adalah orang yang tepat bagi PSG untuk peran ini, karena ia tahu betul membentuk mental dan tim juara di Eropa, karena berpengalaman sebagai pemain di AC Milan.