Stadion Mini Blulukan Dipantau FIFA untuk Piala Dunia U-17, Cek Lampu hingga Drainase
AT Farmasi selaku pengelola lapangan akan mengikuti keputusan dari FIFA. Sejak pertama kali memutuskan untuk mengelola Lapangan Blulukan, AT Farmasi hanya fokus ke pembinaan usia dini.
"Kita ingin mengembangkan anak-anak usia dini. Jadi lapangan ini untuk latihan anak-anak dari akademi (AT Farmasi)," jelas Pandu.
Sementara itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming, mengatakan keputusan yang berkaitan dengan Lapangan Blulukan serta Stadion UNS belum diketahui.
Dari hasil komunikasi dengan wakil ketua umum PSSI, Ratu Tisha Destria, ada banyak hal yang perlu dibenahi dari dua venue tambahan tersebut.
"Yang kita siapkan untuk Piala Dunia U-20 sudah oke semua, tinggal dua lapangan tambahan tadi yang akan kami kejar," jelas Gibran.
"Banyak (yang dibenahi), rumput dan segala macamnya. Nanti akan kita tambahin, masih ada waktu, tenang saja," ungkap Gibran.
Mengingat lokasi Lapangan Blulukan ada di wilayah Kabupaten Karanganyar, Gibran akan berkoordinasi dengan Pemkab Karanganyar. Hal ini menunggu keputusan dari FIFA.
"Ya, nanti akan kita koordinasikan," ucap Gibran.
Total ada tujuh lapangan yang dipantau FIFA dalam satu hari di kota Solo. Selain Lapangan Blulukan dan Stadion UNS, ada pula Stadion Sriwedari, Stadion Manahan, Lapangan Sriwaru, Lapangan Banyuanyar dan Lapangan Kottabarat.