Pochettino Takut Ulangi Kegagalan Chelsea-nya Graham Potter Gara-gara Boehly
Salah satu sektor yang belum dilengkapi Chelsea sampai sekarang yakni lini tengah. Disebutkan oleh Daily Mail, Pochettino ingin klubnya mendatangkan banyak gelandang.
Akan tetapi, Chelsea tidak bisa langsung mewujudkannya karena klub juga harus menjual pemain terlebih dulu agar mendapatkan suntikan dana pada bursa transfer.
“Kami perlu menambahkan beberapa pemain di sana (lini tengah). Kami membutuhkan satu pemain yang punya pengalaman, itu rencananya,” ujar Pochettino.
“Kami sedang bekerja, klub sedang mengusahakannya. Saat ini kami sedang bekerja untuk memperkuat area itu (tengah) dan area lainnya juga. Para pemain yang ada di sini di tur pramusim adalah rencana kami,” tambahnya.
Kekhawatiran Pochettino dengan keseimbangan pemain yang dijual dan pemain yang didatangkan Chelsea sejatinya tak lepas dari kesalahan pelatih terdahulu, yakni Graham Potter.
Graham Potter melakukan hal serupa pada musim panas 2023. Kala itu, Potter membuang sejumlah pemain inti seperti Marcos Alonso, Antonio Rudiger, hingga Timor Werner.
Potter kemudian merekrut sejumlah pemain baru seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Kalidou Koulibaly hingga Wesley Fofana tetapi performa Chelsea malah merosot.
Potter akhirnya dipecat Chelsea pada April 2023. Posisinya kemudian digantikan oleh Frank Lampard yang gagal mendongkrak performa tim hingga finis ke-12 di klasemen Liga Inggris musim lalu.
Bisa dipahami. Jika Chelsea gagal mendatangkan pemain incaran Pochettino karena kurangnya dana bisa mempengaruhi rencana Pochettino bersaing pada musim 2023-2024.
Ujung-ujungnya, Mauricio Pochettino akan bernasib seperti Graham Potter, yakni dipecat dari kursi kepelatihan dengan alasan performa meski sebenarnya masalah ini berakar dari kebijakan transfer Chelsea.