In-depth

Bedah Kualitas Teun Koopmeiners, Busquets dari Belanda Siap Merapat ke AC Milan

Kamis, 3 Agustus 2023 14:10 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Instagram@teunkoopmeiners
Teun Koopmeiners pemain Atalanta. (Foto: Instagram@teunkoopmeiners) Copyright: © Instagram@teunkoopmeiners
Teun Koopmeiners pemain Atalanta. (Foto: Instagram@teunkoopmeiners)
Bedah Kualitas Teun Koopmeiners

Teun Koopmeiners merupakan pemain sepak bola asal Belanda yang lahir di Castricum, Belanda pada 28 Februari 1998 silam.

Sebelum menjadi pemain profesional, Teun Koopmeiners menimba ilmu di akademi AZ sejak usia 12 tahun.

Perkembangan pesat Koopmeiners membuatnya  melakoni debut untuk tim senior AZ pada Agustus 2017 lalu ketika baru menginjak usia 19 tahun. Di sepanjang musim 2017/2018 ia memainkan 31 laga lintas kompetisi.

Bukan sesuatu yang mudah mengingat AZ adalah tim yang selalu meramaikan persaingan di empat besar Liga Belanda.

Meski kali terakhir menjadi juara adalah pada 2008-2009 silam namun De Kaasboeren masih kerap merepotkan Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, dan Feyenoord.

Musim 2019-2020 menjadi musim breakthrough bagi Teun Koopmeiners yang membuat semakin banyak perhatian tertuju padanya.

Tidak cuma ditunjuk sebagai kapten utama saja saat usianya baru menginjak 21 tahun, namun ia juga menggendong AZ Alkmaar bersaing dengan Ajax demi trofi Liga Belanda.

Total 11 gol dan dua assist sukses Koopmeiners bukukan dari 25 penampilan domestik meski pada akhirnya harus melihat Ajax menjadi kampiun dengan selisih gol saja.

Pada musim 2020-2021, perkembangan Teun Koopmeiners semakin luar biasa. Ia sukses mencetak 15 gol dan lima assist dalam 31 pertandingan di Eredivisie Belanda.

Hal itu membuat Atalanta kemudian memboyongnya di bursa transfer musim panas 2021 dengan mahar Rp243 miliar.

Di musim debutnya, Teun Koopmeiners langsung menjadi andalan dengan memainkan 30 laga plus menyumbang empat gol dan satu assist di Liga Italia (Serie A).

Pada musim 2022-2023, ia sudah bisa beradaptasi dan sukses mencetak 10 gol serta empat assist dalam 33 pertandingan di Serie A.

Sebagai gelandang, ia memang tidak diberkati dengan keunggulan fisik namun teknik serta visi bermainnya di atas rata-rata. Teun Koopmeiners bersinar ketika ia diletakkan di tengah lapangan dengan tugas menjadi pengatur ritme.

Cukup mirip dengan gelandang legendaris Barcelona dan Spanyol, Sergio Busquets, yang juga tidak memiliki fisik kokoh namun tetap bisa mengendalikan permainan dengan bantuan kepalanya.

Namun Koopmeiners tidak sebatas itu saja karena ia pun sangat produktif soal menjebol gawang lawan dengan tiga dari enam musim profesionalnya dihiasi dengan dua digit gol.

Kecakapan dalam mengeksekusi bola mati entah itu tendangan bebas maupun penalti membuat midfielder kidal 183 cm itu lebih berbahaya dari sekadar metronom tim biasa.

Dapat mengisi posisi gelandang bertahan, gelandang tengah, dan bahkan bek sentral jadi salah satu alasan lain kenapa AC Milan mendambakan Teun Koopmeiners di bursa transfer.