INDOSPORT.COM - Persik Kediri kembali harus menanggung sanksi berupa denda atas pelanggaran regulasi Liga 1 2023/2024 perihal larangan datangnya suporter tim tamu.
Pada sidang Rabu (3/8/23), Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjerat panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persik Kediri dengan denda senilai Rp25 juta.
Komdis menyebut Panpel Persik Kediri telah gagal mengantisipasi masuknya suporter Persib Bandung dalam laga di Stadion Brawijaya, Jumat (28/7/23) lalu.
"Ada sekitar 50 sampai 60 suporter tim tamu yang hadir di tribun ekonomi selatan pojok dan VIP," ujar Ketua Panpel Persik, Tri Widodo kepada INDOSPORT, Sabtu (5/8/23).
Pihaknya pun merasa heran kenapa masih bisa kecolongan atas masuknya suporter Persib Bandung hingga ke tribun stadion.
Padahal, panpel sudah menerapkan aturan sangat ketat untuk mematuhi aturan itu, sejak saat penjualan tiket hingga saat penonton memasuki stadion.
"Kami menerapkan setiap penonton yang masuk wajib menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk) Kediri selain tiket," beber Widodo Hunter, sapaan karibnya.
"Tapi entah mengapa, mereka masih saja lolos. Ternyata setelah ditelusuri, mereka yang lolos ke tribun masing-masing memegang KTP Kediri," imbuh dia.
Sementara sejak hari pertandingan, pihaknya juga telah menjaring ratusan orang yang terindikasi merupakan suporter Persib Bandung.
"Ada sekitar 300 orang yang kami amankan, diakomodir untuk pulang. Mulai di stasiun kereta api, jalan raya hingga sekitar luar stadion," tandas dia.
Bersamaan dengan itu, pihaknya juga tak bisa berbuat banyak selain menerapkan aturan yang lebih ketat lagi dalam menaati regulasi larangan kehadiran suporter tamu.
Yang jelas, sanksi yang menjerat Panpel Persik Kediri sangat merugikan. Hingga kini, total denda yang mesti dibayar Persik mencapai Rp50 juta.
Selain sanksi denda Rp25 juta saat Persik menjamu Persib Bandung, sanksi serupa juga dialami saat Tim Macan Putih menjamu Arema FC Sabtu (15/7/23) lalu.
"Bagi kami, sangat merugikan. Karena kepanpelan juga tidak bisa menjual tiket 100 persen karena pembatasan," ungkap Widodo Hunter kepada INDOSPORT.
"Dalam setiap pertandingan kandang, kami total menjual 6 ribu lembar tiket termasuk komplemen karena pembatasan kapasitas stadion hingga 50 persen," tambah dia.
Kendati demikian, pihaknya juga mengapresiasi regulasi itu karena memang bertujuan agar Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu tidak terulang.
Namun di satu sisi, upaya panpel dalam mencegah pelanggaran membuat Persik Kediri bekerja ekstra keras dalam 17 laga home musim 2023/2024.
"Sebenarnya regulasi ini bagus agar tidak lagi terjadi tragedi di kemudian hari. Tapi kalau kena sanksi denda terus, ya sangat merugikan kami," pungkas dia.