In-depth

Profil Robert Sanchez, Calon Nomor 1 Baru Chelsea yang Punya Jalan Karier Tak Biasa

Sabtu, 5 Agustus 2023 07:00 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Tony Obrien
Aksi Robert Sanchez di laga Brighton vs Leeds United (27/08/22). (Foto: REUTERS/Tony Obrien) Copyright: © REUTERS/Tony Obrien
Aksi Robert Sanchez di laga Brighton vs Leeds United (27/08/22). (Foto: REUTERS/Tony Obrien)
Si Homegrown Pengidola De Gea dan Casillas

Karena tidak pernah dipinjamkan oleh Brighton keluar dari Inggris, Robert Sanchez pun masuk dalam kategori pemain homegrown yang mana sangat dihargai di kompetisi Liga Inggris berbagai level.

Pasalnya mereka selalu dicari untuk memenuhi kuota pemain homegrown yang ditetapkan oleh federasi. Di Premier League setidaknya satu tim butuh delapan pemain seperti mereka untuk melengkapi skuad berisi 25 nama tiap musimnya.

Status homegrown bisa didapatkan pemain dari negara manapun dan tidak terbatas pemain dari Inggris saja. Itulah kenapa Sanchez yang memegang paspor Spanyol bisa menjadi pemain homegrown layanya Cesc Fabregas, Morgan Schneiderlin, atau Paul Pogba di masa lampau.

Tapi Sanchez bisa memiliki karier di Brighton bukan hanya karena punya 'privilige' spesial saja, namun juga karena skill-nya di lapangan yang teruji.

Bahkan saking hebatnya Sanchez, ia menjalani musim penuh pertama sebagai kiper reguler di kasta teratas Liga Inggris pada 2020/2021 silam saat baru mentas dari kompetisi kasta ketiga, League One.

Perbedaan level yang jauh antara Premier League dan League One biasanya akan membuat pemain merasa ciut namun tidak dengan Sanchez.

Ia langsung bisa bermain 27 kali sembari mengamankan 10 nirbobol. Dengan bantuannya Brighton berhasil lolos dari jerat relegasi usai finis di peringkat 16.

Di Brighton, Sanchez dikenal sebagai penjaga gawang yang tidak hanya punya reaksi yang cepat namun juga kelihaian untuk terlibat dalam build up karena memiliki visi serta teknik mengumpan yang baik.

Salah satu highlight dari kemampuan olah bola pria setinggi 197 cm itu adalah ketika memberi assist untuk gol Pascal Gross kala Brighton membantai Manchester United 4-0 di 7 Mei 2022.

Umpan panjangnya jadi makanan empuk Gross untuk mengukir rekor kemenangan terbesar tim Burung Camar di ajang Liga Inggris tersebut.

Uniknya Robert Sanchez tidak pernah bercita-cita untuk menjadi kiper modern yang pandai memainkan bola dengan kakinya. Ia mengaku menjadikan sosok David De Gea dan Iker Casillas sebagai idola dan panutan dalam bermain sebagai stopper.

"Sejak saya kecil, Iker selalu jadi sosok yang paling berpengaruh bagi saya tapi setelah pindah ke Inggris permainan David menjadi inspirasi baru," beber Sanchez pada medio 2021 silam.

Kini Sanchez dengan bergabung bersama Chelsea punya kans untuk semakin mendekatkan levelnya dengan kedua idolanya tadi. Bermain rutin di kompetisi Eropa adalah salah satu syarat untuk dianggap sebagai kiper jempolan sesungguhnya.

Setidaknya Sanchez sudah pernah membela timnas Spanyol layaknya Casillas dan De Gea meski belum jadi pilihan utama. Ia pun sempat menjadi rekan satu tim dengan De Gea saat yang bersangkutan masih aktif dipanggil memperkuat La Furia Roja.

Chelsea jelas beruntung mendapatkannya untuk dimasukkan dalam skuad 2023/2024 karena usianya masih terbilang muda untuk seorang kiper, 25 tahun. Untuk satu dekade ke depan, The Blues tidak akan perlu dipusingkan dengan posisinya lagi karena sudah ada Robert Sanchez.