In-depth

4 Fakta Kegagalan Bali United Kalahkan Persik di Liga 1

Selasa, 8 Agustus 2023 16:55 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Juni Adi
© MO Persik Kediri
Pertandingan Liga 1 2023-2024 antara Bali United vs Persik Kediri Copyright: © MO Persik Kediri
Pertandingan Liga 1 2023-2024 antara Bali United vs Persik Kediri

INDOSPORT.COM - Ada empat fakta yang terangkum dalam duel Bali United vs Persik Kediri pada pekan ketujuh Liga 1 2023-2024, Senin (7/8/23).

Bali United harus menerima kenyataan pahit gagal menang lagi di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Bali United seperti tim yang akan menang mudah saat Eber Bessa mencetak gol menit ke-41. Setelah gol itu, Bali United mendapat peluang emas lain untuk mencetak gol.

Namun ternyata drama tersaji di Gianyar. Persik Kediri yang sedang percaya diri menunjukkan semangat untuk meraih poin lagi di laga tandang.

Perjuangan itu tak sia-sia karena Persik Kediri mencetak gol pada penghujung laga lewat penalti Ferinando Pahabol. Hasil ini membuat Persik mendapat empat poin dalam dua laga tandang terakhir.

INDOSPORT.COM mencatat empat fakta yang tersaji dalam duel ini. Simak ulasan berikut ini!

1. Gol Perdana Eber

Eber Bessa merupakan salah satu mesin gol Bali United dari second line. Dalam 61 pertandingan di Liga 1 pada Liga 1 2021-2022 dan Liga 1 2022-2023, Eber Bessa sudah mencetak 12 gol.

Status mesin gol dari second line kembali berlanjut pada musim ketiga bersama Bali United. Eber membuka gol musim ini dengan membobol gawang Persik Kediri.

Gol tercipta memanfaatkan umpan Ilija Spasojevic. Sepakan keras gelandang serang asal Brasil ini gagal dibendung kiper Persik Kediri, Dikri Yusron.

Hanya saja, meski bisa mencetak gol, performa Eber Bessa masih menghadirkan kritikan. Kondisi fisik Eber Bessa belum setangguh dua musim awal.

Dalam enam kali turun di Liga 1 2023-2024, Eber Bessa tak pernah menyelesaikan pertandingan di lapangan. Eber selalu diganti ketika main dari menit pertama atau baru masuk pada babak kedua.

Situasi ini kemungkinan besar karena Eber Bessa pernah dibawa ke rumah sakit pada awal Juli lalu. Ia pernah dirawat karena sakit dan butuh waktu untuk bugar 100 persen, seperti dua musim awalnya di Indonesia.

2. Kritik Status Dolah

Elias Dolah tak bisa tidur nyenyak meski dinobatkan sebagai man of the match (MOTM) pada laga Bali United vs Persik Kediri. Pasalnya, upaya menghalau bola menit ke-90 berujung penalti untuk Persik Kediri.

Status sebagai MOTM ini banyak dipertanyakan netizen di media sosial. Banyak yang menilai bahwa gelandang Persik Kediri, Bayu Otto, lebih layak dipilih sebagai pemain terbaik.

Satu kesalahan ini membuat pertandingan menjadi berbeda, meski Elias Dolah tampil bagus sejak menit pertama. Persik bisa menyamakan kedudukan lewat sepakan penalti Ferinando Pahabol.

Elias Dolah mengakui hasil imbang ini tak sesuai harapan. Ia menilai timnya bermain bagus pada babak pertama, namun menurun pada babak kedua.

"Ya babak kedua kami menurun. Jadi babak pertama sangat positif, babak kedua negatif," kata Elias Dolah usai dinobatkan sebagai MOTM Bali United vs Persik Kediri.

3. Soroti Pergantian Pemain

Suporter Bali United menyoroti pergantian pemain yang dilakukan pelatih Stefano Cugurra Teco. Pergantian itu tak berbuah apapun karena performa Bali United menurun pada babak kedua.

Salah satu pergantian yang membuat bingung Semeton Dewata adalah masuknya Ramdani Lestaluhu menggantikan M Rahmat serta Ardi Idrus menggantikan Eber Bessa.

Ramdani dinilai tak tampil bagus di belakang penyerang. Sementara performa Ardi Idrus juga tak begitu spesial di bek kiri, bila dibandingan dengan Ricky Fajrin.

Teco pun memberikan penjelasan usai pertandingan. Ia menilai lini tengah perlu dilakukan penyegaran karena Renan Silva kerap berdiri bebas tanpa tekanan.

"Saat kita melakukan pergantian dan pasang Ricky sebagai gelandang bertahan, kita mau tim lebih solid dalam bertahan. Kita lihat Renan bisa pegang bola dan beberapa kali tidak ada press. Kita mau ada press," kata Teco.

Teco akan mengevaluasi lagi setiap keputusannya, terutama melihat pertandingan Bali United vs Persik Kediri secara ulang.

"Kita harus evaluasi dengan melihat lagi video pertandingan ini agar lebih bagus," jelas Teco.

4. Suporter Semakin Ramai

Bali United bisa sedikit bernafas lega karena Stadion Kapten I Wayan Dipta semakin ramai didatangi suporter. Meski laga digelar pada hari kerja, jumlah penonton mengalami peningkatan dibandingkan tiga partai sebelumnya.

Total ada 7.499 penonton yang hadir pada pertandingan. Terlihat peningkatan ini terjadi karena tribun utara yang dihuni North Side Boys  sudah ramai lagi.

North Side Boys yang sempat memboikot tiga partai kandang memutuskan kembali pada laga melawan Persik Kediri ini. Sayangnya, mereka harus jadi saksi ketika timnya ditahan Persik Kediri 1-1.

Kemungkinan besar jumlah penonton akan bertambah lagi saat partai pekan kedelapan Liga 1 2023-2024 antara Bali United vs PSM Makassar.

Duel sesama tim luar Jawa ini selalu mendapat perhatian lebih dari suporter kedua tim. Laga ini akan digelar pada Jumat (11/8/23) nanti.