INDOSPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, turut angkat suara mengenai regulasi larangan penonton ke laga away dan menganggap dukungan The Jakmania memberikan efek positif ketika tim bertanding di Liga 1.
Roda kompetisi Liga 1 2023-2024 memang sudah memasuki pekan ketujuh. Kompetisi strata tertinggi di Indonesia ini pun dapat dikatakan berjalan lancar meski tak jarang beberapa sorotan masih kerap terjadi di Liga 1 2023-2024.
Salah satunya ialah di mana masih adanya kelompok sporter yang nekat membandel hadir mendukung saat timnya berlaga away. Padahal sejatinya dalam Liga 1 musim ini memang ada regulasi larangan suporter away day.
Memang ada yang baru dalam Liga 1 2023-2024. Di mana adanya regulasi larangan suporter tim tamu hadir saat tim kesayangannya melangsungkan laga away.
Aturan larangan suporter melakukan away day tercantum pada Pasal 51 Ayat 6 Regulasi Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 28 Juni 2023.
“Dalam hal masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional, termasuk kompetisi, tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu,” demikian bunyi aturan tersebut.
Terkait regulasi ini memang banyak mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Ada yang mendukung ada pula tak sedikit yang menyoroti akan adanya regulasi ini.
Salah satunya ialah pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll yang turut angkat suara mengenai regulasi ini. Thomas Doll menilai sejatinya suporter adalah elemen penting bagi tim.
“Suporter adalah elemen penting bagi tim, bahkan saat kami main tandang,” buka Thomas Doll.
Thomas Doll bahkan menilai sosok The Jakmania yang merupakan suporter setia Persija Jakarta adalah penambah penyemangat skuad Persija Jakarta ketika bertanding.
“Soal The Jakmania, ketika mereka ada di stadion kekuatan kami bertambah. Atmosfer bagus saya rasakan di Sleman kemarin (lawan PSS), ada banyak fans Persija di sana yang datang dan mendukung kami di sana, fans yang berada di Yogyakarta,” jelas Thomas Doll
“Namun, semua tim senang ada suporter hadir di laga tandang, dan bagi para suporter, mereka hanya bisa menyaksikan langsung kami di luar Jakarta, dan mereka juga tentu ingin bepergian ke luar Jakarta mendukung kami, misal, salah satunya saat kami main di Bali,” beber pelatih asal Jerman ini.
Seperti Laga Persahabatan
Thomas Doll pun sedikit memberikan contoh betapa pentingnya kehadiran suporter saat mendukung timnya bertanding di mana dengan adanya suporter bisa menyemarakkan pertandingan tersebut.
“Contoh musim lalu, PSM diuntungkan karena mereka sering didukung oleh fans mereka di mana pun mereka bermain. Sedangkan kami, Persija, main di Jakarta tapi kami harus berganti-ganti kandang musim lalu, dan terkadang tak ada orang yang menonton kami secara langsung.“
“Jadi terkadang kami main ditonton oleh ribuan fans, tetapi terkadang juga kami main dengan penonton yang sedikit, contoh saat kami main di stadionnya Bhayangkara musim lalu (Stadion Wibawa Mukti). Seperti laga persahabatan,” kata Thomas Doll.
“Ini jadi sebuah perbedaan, apalagi kami musim lalu bersaing untuk merebut gelar juara dengan PSM. Penting bagi kami main di hadapan fans, karena mereka bisa mendorong kami saat kami main buruk, pemain membutuhkan ini,” jelas mantan pemain Borussia Dortmund ini.
Thomas Doll Rindu Kehadiran Suporter
Thomas Doll pun menilai sejatinya regulasi ini tidak bagus. Sebab suporter menjadi terbatas untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
“Jadi, aturan ini tidak bagus, baik itu untuk tim maupun untuk fans itu sendiri, karena fans tentu sangat mencintai sepak bola.”
“Sekarang, fans kami hanya bisa menyaksikan kami secara langsung dua minggu sekali (saat main kandang), tak perlulah fans menunggu dua minggu untuk menyaksikan kami langsung di stadion, harusnya laga tandang bisa dihadiri suporter, karena itulah yang terjadi di Eropa,” beber Thomas Doll.
“Saya merindukan fans kami di laga tandang,” tegas pelatih Persija Jakarta di Liga 1, Thomas Doll.