INDOSPORT.COM - Persebaya Surabaya telah resmi menunjuk analis untuk membantu tim mengarungi sisa kompetisi Liga 1 Indonesia 2023/24. Dia bernama Rochmat Setiawan.
Berikut profil Rochmat Setiawan yang ternyata memiliki rekam jejak mentereng dan segudang pengalaman mentereng, salah satunya pernah menjadi bagian dari timnas Indonesia kelompok umur.
Rochmat Setiawan lahir di Surabaya, 19 Desember 1983. Riwayat kariernya sebagai analis di sepak bola sudah tak perlu diragukan lagi.
Dia sudah berpengalaman. Karier pertamanya sebagai analis klub asal Malaysia, Frenz United, pada 2010, barulah ia pindah ke Mitra Kukar berselang lima tahun kemudian.
Usai berpisah dengan klub berjuluk Naga Mekes pada 2017-2018, dia menerima tantangan baru di timnas Indonesia U-19 dan U-23 pada 2019.
Perjalanan kariernya di timnas Indonesia berakhir. Dia kembali ke klub, tepatnya di akademi PSS Sleman dan sekarang Persebaya Surabaya, kendati lebih dulu di tim junior EPA.
“Saya analisis di Persebaya sejak EPA 2020, kemudian putus kontrak,” jelas Rochmat Setiawan kepada awak media di Surabaya, Rabu (9/8/23).
Rochmat Setiawan menjelaskan, Persebaya Surabaya bukanlah tim yang baru baginya. Hal ini dikarenakan dia sudah pernah bergabung di tim junior.
“Sebenarnya bukan pertama kali di Persebaya, sebelumnya di Elite Pro Academy (EPA) Persebaya di 2020. Kemudian musim kemarin bantu-bantu sedikit meskipun di luar tim. Baru tahun ini manajemen mengajak saya bergabung lagi,” jelasnya.
Manajemen Bajul Ijo pada hari ini, Rabu (9/8/23) sendiri telah resmi memperkenalkannya sebagai tim analisis baru. Rochmat Setiawan sudah siap dengan tugas perdana yang bakal diberikan.
“Pembagian tugasnya saya akan sebagai kepala departemen analisis. Cuma memang belum sepenuhnya ada, jadi nanti harus dibangun dulu. Sekarang kebutuhannya harus keluar dulu dari situasi kurang baik,” lanjutnya.
Menurutnya, apabila kondisi Persebaya Surabaya sudah lebih baik akan dibangun secara bertahap sesuai kebutuhan analisis hingga membentuk departemen.
“Kalau tim sebesar Persebaya harusnya butuh banyak orang di departemen analisis. Semakin banyak semakin baik,” pungkas Rochmat Setiawan.