INDOSPORT.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Asprov pada Selasa (15/08/23) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Mereka membahas banyak hal, termasuk kelanjutan Liga 3 2023/24.
Disampaikan Erick Thohir, federasi dan Asprov terus mencari solusi agar bisa terlaksana Liga 3 hingga Piala Soeratin. Yang jadi konsen adalah pendanaan karena PSSI dalam masa transisi.
“Ada (bahas Liga 3, Soeratin) cuma belum selesai diskusinya. Jadi nanti akan dipimpin oleh Waketum dan tentu Sekjen dan para Exco yang terus menggali mana sesuai dengan kekuatan pendanaan PSSI hari ini,” kata Erick Thohir.
“Yang bisa jalan tahun ini atau yang bisa jalan tahun depan. Karena kita tahu kan pendanaan dari PSSI ini masih dalam status recovery, artinya perbaikan keuangan. Kami terus bisa memastikan pendananya cukup,” tambahnya.
Seperti diketahui, Liga 3 (babak nasional) tahun lalu batal digelar oleh PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan. Padahal, beberapa Asprov sudah menyelesaikan kompetisi regional.
Liga 3 memang dikelola oleh Asprov ditingkat regional atau daerah. PSSI baru terlibat langsung setelah memasuki babak nasional.
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan Liga 3 ke depannya bisa menggunakan APBD untuk pelaksanaan di tingkat regional. Itu sudah mendapat lampu hijau dari Presiden RI, Joko Widodo.
Sebelumnya, Permendagri No. 22 tahun 2011 melarang pengunaan APBD untuk menyubsidi klub-klub Indonesia yang berstatus profesional.
“Nah kan notulensi rapatnya baru dapat. Rapatnya sudah terjadi, ini sekarang kami harus mulai pendekatan. Tapi dengan kekuatan hukum yang ada, apalagi komitmen dari pada Bapak Presiden, saya rasa ini sebuah program yang luar biasa untuk sepak bola Indonesia,” jelasnya.
“Ya mestinya seperti itu (Permendagri 2011 diubah). Di notulennya ada,” sambung Erick Thohir.
“Bapak Presiden meminta Pak Mendagri untuk merevisi aturan bahwa dana APBD bisa dipakai untuk Liga 3. Ini Bapak Presiden bukan saya ya,” tutur pria yang juga Menteri BUMN itu.
Selain membahas soal nasib Liga 3, PSSI juga mendorong Asprov untuk jalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk membuat program pelatihan wasit dan pelatih untuk para guru olahraga di daerah.
Dengan demikian, pembinaan bisa dilakukan secara merata dari level akal rumput. Sebab, ada wasit dan pelatih yang kompeten.
“Kita akan mengsinkronisasikan dengan Kementerian Mendiknas untuk mulai membuat program melipatgandakan jumlah wasit dan pelatih. Artinya guru-guru olahraga di seluruh Indonesia yang berminat untuk menjadi pelatih atau wasit sepak bola itu kita akan daftarkan,” tutur Erick Thohir.
“Kita akan training bersama FIFA, sehingga nanti jumlah wasit dan pelatih nasional itu tidak seperti hari iniyang jumlahnya sangat sedikit,” tuntasnya.