Pioli Berubah Pikiran soal Yacine Adli, Siap Perangi Manajemen AC Milan
Ada sebuah cerita menarik mengenai penyesalan AC Milan yang tak jadi memboyong Moises Caicedo ketika harganya masih sangat murah.
Chelsea baru saja memecahkan rekor transfer Liga Inggris dengan memboyong Moises Caicedo dari Brighton & Hove Albion dari Brighton senilai 134 juta euro atau sekitar 2,24 triliun rupiah.
Gelandang berusia 21 tahun itu sebelumnya menjadi komoditas panas bagi Chelsea dan Liverpool, tetapi keputusan Caicedo sudah bulat untuk menjadi bagian skuad Mauricio Pochettino.
Dengan demkian, raksasa Liga Inggris itu berani mengeluarkan 116 juta euro plus 18 juta euro dalam bentuk add-ons untuk memboyong pria asal Ekuador tersebut.
Namun, di balik transfer yang fantastis ada sebuah kisah penyesalan AC Milan yang tak memboyong Moises Caicedo kala harganya masih 2 juta euro atau sekitar 33,5 miliar rupiah pada tiga tahun lalu.
Tim Merah Hitam dan pemandu bakatnya sebenarnya sudah menemukan bakat sang pemain ketika ia masih membela Independiente pada musim panas 2020 lalu.
Akan tetapi, karena harga 2 juta euro dianggap terlalu mahal untuk pemain yang masih sangat muda dan belum teruji di level tertinggi sehingga Milan akhirnya menunggu.
Pada akhirnya, Caicedo dijual ke Brighton senilai 28,2 juta euro pada Februari 2021 lalu dan sempat dipinjamkan ke Beerschot sebelum akhirnya pulang pada bursa transfer musim dingin 2022.
Moises Caicedo lantas bersinar di bawah asuhan Graham Potter dan tetap bersinar kala Brighton & Hove Albion diasuh Roberto De Zerbi.
Meskipun demikian, Stefano Pioli tetap harus berfokus pada gelandang yang sudah AC Milan miliki sebagai persiapan menyambut musim 2023/2024.