Coach Justin Adu Nasib dengan STY soal Pemain Timnas Indonesia yang Mangkir
Coach Justin menuturkan bahwa ia sangat kecewa dengan klub yang tidak mau melepas pemainnya ke Timnas Futsal Indonesia, padahal ini demi kepentingan Merah Putih.
"Kalau elu lihat 6 dari 18 pemain itu 30 persen, gue kehilangan 30 persen pemain yang sudah established, yang benar-benar pemain inti. Itu kerasa banget," jelas Coach Justin.
Maka dari itu, ia memahami bagaimana rasa kecewa PSSI saat Persija Jakarta dan PSM Makassar tidak mau melepas pemainnya untuk membela Garuda di Piala AFF U-23 2023.
"Kondisi sekarang dengan Timnas U-23 yang ke AFF, bahwa manajernya kecewa, gue paham. Gue juga melihat dari berapa sudut pandang yang berbeda," imbuhnya.
"Gue setuju dengan Ketua PSSI yang bilang nggak usah dibesar-besarkan. Gue paham juga dari sisi manajer Timnas, ini untuk Timnas, untuk Merah Putih," tutur Justin.
Namun, Coach Justin juga tidak salahkan Thomas Doll, karena ia juga memiliki target bersama klub. Maka, harus ada jalan tengah untuk menjembatani dua kepentingan ini.
"Tapi kalau kita lihat lebih dalam lagi, kalau nggak salah di sepak bola, turnamen itu ada 23-24 pemain. Elu kehilangan dua pemain, harusnya sih bisa digantikan," jelasnya.
"Kedua, caranya gue nggak begitu setuju, tetapi itu hak manajer Timnas, mengeluarkan statement di media, mengecam Thomas Doll dan pelatih PSM," ucapnya di kanal Youtube Justinus Lhaksana.
"Setau gue, Thomas Doll itu sedang kesel, marah, kehilangan pemainnya ke Akpol. Sekarang dia mau kehilangan dua pemain lagi, jadi untuk gue dia agak kesel di situ ya."
"Harusnya ada tindakan persuasif dari awal, di luar media, pendekatan persuasif dengan manajemen, pemilik klub, semua pihak, cari yang terbaik, bukan saling lempar lumpur di media," tukas Coach Justin.