Liga Inggris

Comeback-nya Greenwood Berpotensi Batal Gegara Protes Fans Manchester United

Minggu, 20 Agustus 2023 03:00 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Michael Regan/Getty Images
Mason Greenwood berpotensi batal comeback ke skuad Manchester United setelah gelombang protes dari pendukung klub Liga Inggris tersebut terus berdatangan. Copyright: © Michael Regan/Getty Images
Mason Greenwood berpotensi batal comeback ke skuad Manchester United setelah gelombang protes dari pendukung klub Liga Inggris tersebut terus berdatangan.

INDOSPORT.COM - Mason Greenwood berpotensi batal comeback ke skuad Manchester United setelah gelombang protes dari pendukung klub Liga Inggris tersebut terus berdatangan.

Melansir dari The Sun, Setan Merah bahkan tak akan segan-segan mengeluarkan Greenwood pada bursa transfer musim panas ini kepada klub peminat.

Padahal sebelumnya, Manchester United mengumumkan pada hari Selasa (15/08/23) kemarin bahwa Greenwood siap kembali bergabung ke skuad Erik ten Hag.

CEO klub, Richard Arnold, selanjutnya diminati mengeluarkan keputusan akhir soal kapan Greenwood bisa diintegrasikan ke dalam skuad dan bermain di Liga Inggris 2023-2023.

Akan tetapi menurut laporan jurnalis The Sun, Neil Custis, Man United mungkin bakal melakukan hal sebaliknya alih-alih mengembalikan Mason Greenwood ke skuat utama.

Hal ini dikarenakan Manchester United saat ini menghadapi berbagai protes keras dari sejumlah fans yang kecewa dan tidak setuju bahwa Greenwood  kembali.

Protes paling terkenal dilakukan presenter televisi kenamaan asal Inggris, Rachel Riley di mana dirinya bersumpah tidak akan mendukung klub jika hal itu terjadi.

Presenter berusia 37 tersebut menuliskan ancamannya di akun media sosial, “Saya tidak akan dapat mendukung Man United jika Greenwood bertahan di klub.”

Selain itu ada juga beberapa staf Manchester United mengandam mogok kerja begitu Greenwood terlihat batang hidungnya di Carrington Training Ground.

Selain itu seorang juru kampanye kekerasan dalam rumah tangga menuduh para pemain dan pakar sepak bola di Inggris bungkam atas masalah ini.