INDOSPORT.COM - Salah satu penyebab hasil minor yang dialami Arema FC, disinyalir akibat terlalu bergantung pada performa Gustavo Almeida, alias Gustavo sentris.
Bagaimana tidak, dari 7 gol yang dilesakkan tim berjulukam Singo Edan di Liga 1 2023/2024 ini, seluruhnya disumbangkan oleh striker kebangsaan Brasil berusia 26 tahun itu.
Tapi begitu pergerakannya dimatikan, taring lini serang Arema FC langsung padam. Nyaris tak ada target man alternatif yang diusung Arema FC saat macet gol.
Pelatih caretaker Arema FC, Kuncoro lantas merespon perihal anggapan Gustavo sentris yang membelenggu lini serang tim asuhannya. Bagi dia, anggapan itu berlebihan.
"Sebenarnya tim tidak terlalu bergantung pada Gustavo," ucap Kuncoro saat pre-match press conferrence jelang Arema FC versus Persija Jakarta, Sabtu (19/8/23).
Lantas, apa landasannya saat menyanggah bahwa Arema FC tidak bergantung pada Gustavo? Karena dari segi statistik, semua gol Arema FC disumbangkan Gustavo.
"Karena tim ini belum pada peak performa saja. Tim kami belum menemukan bentuk permainan terbaik," imbuh pengganti sementara Joko Susilo dan I Putu Gede itu.
Kendati menepis anggapan itu, tapi peran Gustavo Almeida di lini serang Arema FC tak terbantahkan. Bahkan, 7 gol membawanya memimpin daftar top skorer Liga 1.
Eks striker Negeri Sembilan FC Malaysia itu langsung tancap gas dalam debut di pekan ke-2. Gustavo mencatat hattrick dalam hasil imbang 3-3 kontra Persib Bandung (7/7/23).
Gustavo menambah 2 gol lagi saat Arema FC kalah 2-5 versus Persik Kediri (15/7/23). Dua gol lain dilesakkan saat Arema FC kalah 1-3 kontra Bali United (21/7/23) dan imbang 1-1 melawan Persis Solo (30/7/23).
Bersamaan dengan itu, Kuncoro pun menandaskan bahwa hasil buruk Arema FC yang tak pernah menang dalam 8 laga awal kompetisi, tak lepas dari performa tim.
Jadi bukan karena performa Gustavo Almeida saja yang menurun dan berujung macetnya perbendaharaan gol. Namun karena performa tim secara keseluruhan.
"Kesulitannya ya karena mental sudah anjlok, karena tidak bisa menang dalam 8 pertandingan. Psikologi pemain kena disitu," ungkap Kuncoro.
"Ketika taktik dan strategi berjalan dan kebobolan, maka sulit untuk membalasnya. Itu berpengaruh pada sulitnya tim untuk bangkit," tambah dia.
Aspek inilah yang kemudian menjadi prioritas evaluasi Arema FC selama satu pekan terakhir. Terlebih, lawan kali ini adalah tim berkualitas seperti Persija.
"Maka dari itu, kami selalu tekankan ke pemain untuk melupakan hasil yang lalu. Kami mulai lagi saat melawan Persija," eks gelandang tangguh Arema Malang menyebut.
Peluang untuk bangkit memang tak boleh disia-siakan lagi. Kendati Arema FC saat ini juga sudah sulit untuk keluar dari zona degradasi karena berada dasar klasemen dengan 2 poin.
Namun, tambahan poin apalagi kalau menang, setidaknya bisa menipiskan jarak dan bahkan menggeser Bhayangkara FC yang baru mengumpulkan 4 poin.