INDOSPORT.COM - Madura United kembali bersiap untuk melakoni tantangan selanjutnya dalam upaya mempertahankan status sebagai pemuncak klasemen Liga 1 2023-2024.
Laskar Sape Kerrab atau julukan Madura United memang masih memimpin klasemen dengan 16 poin. Tentu, satu-satunya cara adalah menghindari kekalahan.
Tantangan itu tersaji saat anak asuh Mauricio Souza melawat ke markas Persikabo 1973. Kedua tim dijadwalkan bertemu di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu (19/8/23).
"Kami disini punya tujuan untuk tetap berada di puncak klasemen," ujar Fachruddin Wahyudi Aryanto dalam pre-match press conferrence Jumat (18/8/23).
"Sejauh ini persiapan kami berjalan baik. Mudah-mudahan semua rencana tim berjalan lancar," sambung bek sekaligus kapten tim Madura United tersebut.
Persikabo sendiri dikenal sebagai tim kuda hitam sepanjang partisipasi di Liga 1. Tim berjulukan Laskar Pajajaran nyaris tak pernah jadi unggulan juara.
Namun, kekuatan tak terduga itulah yang membuat Persikabo seringkali membuat kejutan. Mereka bahkan pernah dijuluki sebagai tim spesialis pembunuh raksasa.
Setidaknya, potensi itu sudah dibuktikan Andy Setyo dkk ketika mengalahkan Persebaya 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (4/8/23) lalu.
Sayangnya setelah kemenangan itu, performa mereka menurun. Dua laga dilakoni Persikabo 1973 dengan kekalahan sebelum melawan Madura United.
"Pertandingan lawan Persikabo jelas tidak akan mudah. Kami akan terus fokus dan kerja keras," beber bek Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 itu.
Semangat Baru
Pelatih Madura United, Mauricio Souza sebelumnya mengatakan bahwa ada hal yang paling diwaspadai terhadap kekuatan Persikabo 1973.
Keberadaan Aji Santoso sebagai pelatih baru, disebut juru taktik kebangsaan Brasil itu bakal memberi semangat baru bagi Tim Laskar Pajajaran.
Hal itu pun juga diakui oleh Fachruddin. Terlebih, Aji Santoso juga dikenal sebagai pelatih sarat pengalaman dengan sejumlah prestasi di tim sebelumnya.
"Seperti yang coach (Mauricio Souza) bilang, selalu ada hal positif ketika ada pelatih baru," beber bek sekaligus kapten Madura United tersebut.
Pernyataan itu bukannya tanpa landasan. Situasi itu sudah sering dialami Fachruddin dari pengalaman selama satu dekade lebih sebagai pesepak bola.
"Pengalaman pribadi, saya kalau ada pelatih baru juga selalu ingin menunjukkan hal yang positif," tutur bek kelahiran Klaten, Jawa Tengah berusia 34 tahun itu.
"Bagi kami, hal yang perlu diwaspadai tentu adalah semua pemain di tim lawan. Kami harus terus fokus selama pertandingan," pungkas Fachruddin.