INDOSPORT.COM - Persis Solo memberi 'pelajaran' nasionalisme untuk klub Indonesia. Di saat tiga pilar penting dikirim ke Timnas Indonesia U-23, Laskar Sambernyawa masih bisa menang di Liga 1 2023-2024 berbekal pemain muda lainnya.
Persis Solo sejatinya punya hak untuk menolak keinginan PSSI ketika para pemainnya dipanggil untuk ajang Piala AFF U-23 2023. Ajang tersebut bukanlah agenda resmi FIFA.
Namun, Persis Solo pilih mengesampingkan regulasi FIFA dengan keinginan kuat membantu Indonesia berprestasi di Piala AFF U-23.
Persis Solo menjadi tim Liga 1 dengan wakil terbanyak di Timnas U-23. Mereka adalah Ramadhan Sananta, Muhammad Kanu Helmiawan dan Irfan Jauhari. Ketiganya jadi pilihan utama Shin Tae-yong saat melawan Malaysia, Jumat (18/08/23).
Selain tiga nama itu, masih ada sosok Nuri Agus Wibowo. Kiper asal Karanganyar ini berstatus pemain Persis Solo yang musim ini dipinjamkan ke klub Liga 2, FC Bekasi City. Ia dipanggil bersama Ernando Ari Sutaryadi dan Daffa Fasya.
Mereka dilepas saat Persis Solo sedang dihantam badai cedera. Dalam laga melawan Bali United, Sabtu (19/08/23), Persis Solo tak diperkuat Gavin Kwan Adsit, Alexis Messidoro dan David Gonzalez yang cedera.
Sebagai gantinya, Persis Solo memainkan para pemain muda yang sudah ditempa di Persis Youth. Mulai dari Arkhan Kaka Putra Purwanto (15 tahun), Faqih Maulana (18 tahun), Rifqi Ray Farandi (19 tahun) dan Althaf Indie Fahrezi (20 tahun).
Di bangku cadangan juga ada Marcell Januar dan I Gusti Made Rendy Sanjaya yang baru berusia 19 tahun. Pada akhirnya Persis Solo tetap memenangkan pertandingan.
Bahkan, kemenangan dengan margin dua gol ini menjadi yang pertama dicatatkan Persis Solo di Liga 1 2023-2024. Saat menang atas Borneo FC dan Persib Bandung, Laskar Sambernyawa hanya menang dengan margin satu gol.
Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, membuat pernyataan mengejutkan. Pelatih asal Meksiko itu senang ketika Sananta bisa mencetak gol untuk Timnas U-23.
Leo Medina merasa punya kewajiban untuk membantu talenta terbaik Indonesia untuk berkembang. Makanya, sejak musim lalu dia menempa para pemain muda, terutama Arkhan Kaka yang berpotensi tampil di Piala Dunia U-17 2023.
"Saya punya tujuan untuk membantu mereka (Sananta dan Kaka) untuk menjadi striker lokal terbaik. Bantu mereka menjadi striker lokal terbaik, karena negara ini membutuhkan pemain seperti ini," kata Leo Medina.
Leo Medina juga turut berbicara tentang opsi mendatangkan striker asing dan kemudian dinaturalisasi untuk timnas Indonesia. Hal itu tak perlu dilakukan asalkan talenta lokal dibantu untuk berkembang.
"Jadi tidak perlu mendatangkan banyak striker asing, memberinya paspor (naturalisasi), tapi kami perlu bekerja. Sebagai pelatih kepala kami perlu bekerja keras untuk mengembangkan pemain seperti ini, terutama penyerang muda," tutur Leo Medina.
Perekrutan Ramadhan Sananta menjadi opsi Persis Solo untuk membantu tim nasional mendapatkan penyerang terbaik. Sananta kerap kali diberi porsi latihan tambahan untuk menambal kekurangannya.
Hasilnya pun bisa dirasakan. Saat mencetak sebelas gol di PSM Makassar, seluruh gol dicetak menggunakan kaki. Sementara saat bersama Persis Solo, Sananta kerap mencetak gol dari tandukan kepala.
"Seperti yang Anda lihat di klub (Liga 1), striker terbanyak adalah striker asing, tapi kami membawa Sananta dan kami mengembangkan Arkhan Kaka. Kita harus berjuang untuk mereka," tegas Leo Medina.
Selain membantu timnas putra, nasionalisme Persis Solo juga bisa dirasakan di timnas putri. Persis Solo mengumpulkan para pemain timnas untuk ditempa secara rutin, meski tak ada kompetisi.
Chief Operating Officer (COO) Persis Solo, Kevin Nugroho, memastikan kegiatan Persis Women tetap berjalan meski Liga 1 Putri belum ada kejelasan.
"Itu kebijakan dari PSSI. Digulirkan syukur, nggak ya sudah. Kita tetap jalan terus, karena pemain Timnas ada banyak di Persis Women," kata Kevin Nugroho saat wawancara dengan INDOSPORT.com pada 1 Agustus 2023 lalu.
Selain menjalani latihan rutin, Persis Women juga rutin menggelar laga persahabatan. Bahkan, pada 29 Juli 2023 lalu, Persis Women memenangi trofeo yang melibatkan Arema Women (2-0) dan tim Pra PON Jawa Barat (2-1).
Seluruh sistem ini bisa dijalankan Persis Solo pada era akuisisi Kaesang Pangarep. Putra Presiden Joko Widodo ini menggarap seluruh kelompok tim, tak sekadar berfokus pada tim senior putra saja.