In-depth

Massimo Taibi, Kiper Panic Buying Manchester United dengan Blunder Fenomenal

Senin, 21 Agustus 2023 16:45 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Atalanta
Eks kiper Manchester United, Massimo Taibi. Copyright: © Atalanta
Eks kiper Manchester United, Massimo Taibi.
Masa Suram Massimo Taibi di Manchester United

Bicara soal blunder fenomenalnya ketika berseragam Manchester United itu, Massimo Taibi ternyata sudah move on.

"Bagi saya itu bukan kesalahan mengerikan, bukan sesuatu yang harus Anda beri label seumur hidup," kata Massimo Taibi seperti dikutip dari Sportbible.

Bahkan, ia enggan menganggap kejadian itu sebagai kesalahan. Menurutnya, itu adalah kecelakaan - yang bisa dialami kiper mana pun di muka bumi ini.

“Saya mengalami kejadian serupa di Torino. Kesalahan itu keluar untuk merebut bola lalu meleset,” ujarnya.

Massimo Taibi pun menganggap bola yang ditembakkan lemah oleh pemain lawan seperti milik Matt Le Tissier, yang kemudian lolos lewat dua kolong kaki, adalah kecelakaan.

“Tembakan tidak berbahaya yang lolos lewat kaki hanya kecelakaan,” jelasnya lagi.

Selain itu, kedatangannya ke Manchester United sejak awal saja memang sudah jadi pertanyaan besar bagi publik sepak bola.

Kala itu, ia nampak sebagai pembelian panik alias panic buying Manchester United saat mengalami krisis penjaga gawang pada 1999.

Manchester United yang kehilangan Peter Schmeichel setelah memenangkan trebel hanya memiliki dua penerus yakni Mark Bosnich dan Raimond van der Gouw.

Situasi pun menjadi pelik saat keduanya mengalami cedera dan tidak fit untuk bermain. Saat itulah Massimo Taibi direkrut dari Venezia.

Setelah melalui masa-masa singkat di Manchester United, Massimo Taibi kembali ke Liga Italia. Ia pun bergabung dengan Reggina.

Mantan kiper yang saat ini berusia 53 tahun tersebut pun mengembara ke sejumlah klub sepak bola Negeri Pizza sebelum memutuskan pensiun pada 2009.

Sepanjang berseragam Manchester United, meski tidak banyak bermain, ia pernah merasakan gelar Intercontinental Cup yang diraih Setan Merah pada 1999.

Selama berkarier, Manchester United juga menjadi satu-satunya klub Inggris yang ia bela. Selebihnya, ia menghabiskan hari-harinya bermain di Liga Italia.