INDOSPORT.COM - Gustavo Almeida dos Santos selangkah lagi mematahkan rekor milik Matheus Pato. Apakah striker Arema FC itu akan meneruskan jejak sebagai top skor Liga 1?
Gustavo Almeida merupakan pendatang baru di Liga 1, tetapi telah membuktikan ketajaman dengan mencetak sejumlah gol, menjadi yang tertajam hingga pekan ke-9.
Gustavo Almeida mencetak hattrick gol melawan Persib Bandung, 2 gol saat jumpa Persik Kediri, dan masing-masing satu gol ketika menghadapi Bali United dan Persis Solo.
Teranyar, Gustavo Almeida mencetak dua gol saat menghadapi Persija Jakarta. Total sembilan gol sudah ia sarankan hingga pekan ke-9.
Rekor yang sama pernah dicatatkan Matheus Pato saat masih membela Borneo FC. Ia mencetak sembilan gol hingga pekan ke-9 Liga 1 2022/23.
Kala itu, Matheus Pato mencetak 1 gol ke gawang Persib Bandung, Persikabo 1973, dan Persita Tangerang, lalu 2 gol masing-masing ke Persik Kediri, Persebaya, dan Dewa United.
Hanya saja, di pekan ke-10, Matheus Pato absen mencetak gol. Ia kembali on fire di pekan ke-11, dengan mencetak hattrick melawan Madura United.
Gustavo Almeida berkesempatan untuk mematahkan rekor Matheus Pato, jika ia bisa mencetak gol di pekan ke-10 Liga 1.
Hanya saja, Gustavo Almeida juga tidak selalu konsisten mencetak gol, bahkan ia bisa dibilang sebagai 'tukang gendong' Arema FC.
Gustavo Almeida sempat absen mencetak gol tiga laga berturut-turut, saat meladeni Barito Putera, PSIS Semarang, dan RANS Nusantara FC. Apakah ia bisa patahkan rekor mentereng Matheus Pato?
Hengkangnya Matheus Pato
Jika Gustavo Almeida masih wara-wiri di kompetisi Liga 1, lantas apa kabar Matheus Pato, sang peraih Sepatu Emas alias top skor Liga 1 2022/23?
Diketahui, Matheus Pato sempat membela Borneo FC saat pramusim, tetapi secara mengejutkan ia mengumumkan hijrah ke Liga Super China.
Presiden Klub Borneo FC, Nabil Husien membuat klarifikasi mengapa sang top skor ditransfer ke klub China, Shandong Taishan, pada Juli lalu.
Menurut Nabil, sejak masa persiapan Liga 1 2023/2024, sudah ada beberapa klub yang meminati Pato, mulai dari klub asal Kuwait hingga Korea Selatan. Namun tidak ada yang deal.
Sampai akhirnya datang tawaran dari klub China, yang siap menebus kontrak Matheus Pato. Mengacu harga pasar Transfermarkt, ia dibanderol hingga angka Rp20 miliar.
"Sebenarnya tawaran itu datang sebelum pertandingan lawan Persis Solo. Tiba-tiba, ya," ungkap Nabil Husein.
"Kalau sebelumnya, jujur, Pato ada tawaran dari klub Kuwait, Korea, dan China, tetapi di divisi dua, dan terakhir waktu Borneo FC sedang jalankan TC, Pato juga dapat tawaran main di Liga Arab Saudi."
Setelah berpikir panjang bersama Matheus Pato, akhirnya Borneo FC melepas sang top skorer ke Shandong Taishan di Liga China.
"Jujur, ini bukan karena uang. Saya tidak peduli uangnya berapa. Itu bukan patokan saya. Saya hanya memikirkan masa depan Pato," ungkap presiden klub Borneo FC.
"Sebuah langkah positif buat Pato maupun history sepak bola Indonesia, yang mana pemain di Liga Indonesia bisa menuju level yang jauh lebih tinggi," tukasnya.