In-depth

Profil I Wayan Arta Wiguna, Kiper Anyar Timnas U-17 yang Dipoles Marcelo Pires

Rabu, 23 Agustus 2023 16:54 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
© MO Bali United
I Wayan Arta Wiguna (kiri) bersama pelatih kiper Bali United, Marcelo Pires dan kiper Bali United, Rakasurya Handika. (Foto: MO Bali United) Copyright: © MO Bali United
I Wayan Arta Wiguna (kiri) bersama pelatih kiper Bali United, Marcelo Pires dan kiper Bali United, Rakasurya Handika. (Foto: MO Bali United)
Punya Lima Pembimbing

Meski usianya terbilang sangat muda, Wayan Arta mendapat materi kepelatihan yang sama dengan seniornya. Ia tak sekadar dibimbing Marcelo Pires, namun juga empat kiper seniornya di Bali United.

Hal itulah yang mungkin dilihat Kurnia Sandi dalam seleksi Timnas U-17. Makanya, Wayan Arta menjadi satu-satunya kiper yang lolos tahap seleksi selanjutnya di Timnas U-17.

"Saya harap Ello mempraktekkan semua ajaran yang dipelajari selama ini, karena dia punya potensi yang sangat baik," jelas Marcelo Pires.

Meski begitu, Wayan Arta diminta untuk menghormati kiper lain yang sudah lebih dahulu di Timnas U-17. Marcelo Pires meyakini mereka akan bertumbuh jika menjalani proses bersama-sama.

"Selalu menghormati kiper lain, tapi bekerja keras untuk menjadi kiper utama di Piala Dunia U-17," tegas Marcelo Pires.

Terbang ke Jerman

Meski lolos seleksi dan terpilih gabung Timnas U-17, bukan berarti I Wayan Arta Wiguna otomatis bakal tampil di Piala Dunia U-17 2023.

Performanya akan dilihat lagi selama berlatih dengan skuat lawas Timnas U-17. Namun, Wayan Arta bakal punya kesempatan baru karena Timnas U-17 akan berlatih di Jerman pada awal September.

Wayan Arta bersama empat nama baru, yakni Rionaldi Mehran, Maouri Ananda Yves, Muhammad Aulia Rahman dan Fairuz Farhan akan diikutkan ke Jerman.

Skuat ini akan dinilai tim kepelatihan Timnas U-17 bersama Frank Wormuth selaku konsultan untuk dilihat kepantasannya berlaga di Piala Dunia U-17 2023.

Ajang ini jelas jauh lebih tinggi ketimbang Piala AFF U-16 2022 yang pernah dimenangi Andrika Fathir dkk. Negara-negara lain memiliki kompetisi usia muda yang lebih teratur hingga jam terbangnya jauh lebih tinggi dari Indonesia.