INDOSPORT.COM - Arema FC akhirnya menyudahi perburuan terhadap pelatih baru yang akan melanjutkan tugas duet pelatih sebelumnya, Joko Susilo dan I Putu Gede, di Liga 1 Indonesia 2023/24.
Jose Fernando Martins Valente terpilih dari sekian opsi yang masuk radar Arema FC. Pelatih berkebangsaan Portugal ini dinilai sebagai jawaban tepat.
Fernando Valente sudah berhitung matang atas keputusannya mengambil tawaran melatih Arema FC. Sebuah tantangan besar dalam kariernya.
Bukan lagi menjadi target, bahkan Fernando wajib segera mengentaskan Arema FC dari zona degradasi. Mereka masih berada di dasar klasemen Liga 1.
Lantas, bagaimana siasat ayah dari playmaker Persebaya Surabaya, Ze Valente, itu untuk segera menyudahi periode terburuk Arema FC di era Liga 1?
Angkat Mental
Pekerjaan rumah yang pertama kali menunggu Fernando Valente, adalah mental. Aspek ini jelas menjadi hal prioritas bagi sang juru taktik.
Belum mendulang kemenangan selama sembilan pertandingan jelas pukulan telak bagi Johan Ahmat Farizi dkk. Terlebih, predikat Arema FC adalah tim dengan tradisi juara.
Arema FC sudah memastikan bahwa pertimbangan utama merekrut Fernando Valente adalah kecakapannya mengangkat mental pemain di klub terdahulu.
Apalagi, Tim Singo Edan musim ini bermaterikan anak-anak muda dengan rataan usia 23 tahun. Pengalaman Valente di Shakhtar Donetsk U-19 dan Estoril Praia U-23 membuktikan kapasitas Valente.
"Selain lisensi UEFA Pro, dia juga mengantongi Euro Linguistik, yaitu sertifikat mengatasi mental pemain. Sebuah nilai plus," ungkap General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Skema Permainan
Sementara dari sisi teknis, hal yang menjadi fokusnya tak lain adalah sektor pertahanan. Itulah titik paling lemah Arema FC di Liga 1 musim ini.
Bagaimana tidak, sektor yang dikomando Bagas Adi Nugroho ini mencatat statistik terburuk di Liga 1. Gawang Arema sudah kebobolan 22 gol dari sembilan laga.
Artinya, gawang Arema FC selalu kebobolan 2,45 gol setiap pertandingan. Angka ini paling buruk dibandingkan Bhayangkara FC (2,11 gol per laga).
Pekerjaan berat lain dari ayah playmaker Persebaya, Ze Valente itu juga mencari komposisi lini serang yang pas. Sejauh ini, tim bergantung pada Gustavo Almeida.
Striker Brasil ini masih menjadi penyumbang gol tunggal bagi Arema FC dalam 9 laga. Gustavo mencatat sembilan gol dan perlu dicarikan solusi terhadap lini keduanya.
Efektivitas Waktu
Aspek ini juga cukup berpengaruh, meskipun nyaris tak terbaca publik. Fernando Valente mesti cermat memperhitungkan waktu seefektif dalam mengangkat Arema FC.
Status sebagai tim musafir menimbulkan masalah besar. Bagaimana Dendi Santoso cs. hampir tak punya cukup waktu untuk memaksimalkan latihan.
Baru berlatih untuk fokus membenahi skema permainan, tim sudah harus pergi jauh. Baik saat main home di Bali, sampai away jauh ke markas lawan.
"Hal ini memang yang menjadi masalah di tim ini. Sehingga, kini saya berkomitmen untuk mencari solusi terbaik," beber Fernando Valente saat diperkenalkan klub, Rabu (23/8/23).
Pelatih berusia 64 tahun itu langsung mengalami kendala ini. Dengan hanya tiga hari latihan, dia sudah harus menyusun komposisi terbaik melawan Persikabo, Senin (28/8/23).