Bedah Kualitas Cheick Doucoure, Layak Digaet Liverpool dan Klopp dengan Harga Rp1,3 triliun?
Permintaan Crystal Palace yakni sebesar Rp1,3 triliun sejatinya hadir karena kesalahan Liverpool dan Jurgen Klopp sendiri di musim panas ini.
Ya, Liverpool dan Klopp menunjukkan bahwa mereka memiliki dana besar untuk gelandang bertahan baru usai berani melayangkan tawaran 110 juta poundsterling untuk Moises Caicedo.
Selain itu, Liverpool juga melayangkan tawaran besar untuk mendatangkan Romeo Lavia dengan harga 60 juta poundsterling, sebelum akhirnya bergabung Chelsea dengan harga hanya 55 juta poundsterling.
Tawaran-tawaran besar ini membuat klub pun mengetahui bahwa Liverpool punya uang, sehingga pemain seperti Cheick Doucoure dilabeli harga 70 juta poundsterling.
Jika melihat permintaan Crystal Palace, harga 70 juta poundsterling bagi Doucoure terbilang tak masuk akal. Alasan pertama, ia baru bermain di Inggris selama semusim saja.
Lalu alasan kedua adalah soal kualitasnya. Jika melihat catatannya, Doucoure tak lebih dari sekadar pemain yang hanya bisa berduel dan merebut bola saja, atau gelandang bertahan klasik.
Hal ini terlihat dari catatannya, di mana ia rata-rata membuat 4,36 tekel+intersep, lalu 1,6 blok, membuat 1,53 sapuan dan memenangkan 1,06 duel udara per 90 menit.
Sedangkan di catatan lainnya seperti operan dan lain-lain, Doucoure terbilang limit, karena rata-rata hanya melepaskan 42,12 operan dengan akurasi 83,3 persen saja.
Lalu, operan progresifnya pun minim yakni di angka 4,62 operan saja. Pun dengan kemampuan mengatur ritme permainan sebagai pemain nomor 6 dan dalam menyerang.
Keterbatasannya yang hanya bisa bertahan saja membuatnya bisa menjadi bencana bagi Liverpool dan Klopp yang lebih kerap bermain dominan dengan penguasaan bola.
Apalagi dengan harga Rp1,3 triliun. Jika hanya untuk pemain yang bisa bertahan dan hanya mampu merebut bola, harga tersebut terbilang riskan bagi Liverpool.