Timnas Indonesia

Cerita Tersembunyi di Balik Gagalnya Penalti Ernando Ari di Final Piala AFF U-23

Senin, 28 Agustus 2023 19:06 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta, memperdaya kiper Persebaya, Ernando Ari. (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT) Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta, memperdaya kiper Persebaya, Ernando Ari. (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT)
Ernando Ari Akui Fisik Terkuras

Salah satu faktor yang membuat Ernando tak sepenuhnya siap jadi eksekutor penalti adalah kondisi fisik yang terkuras. Mereka bermain 120 menit, ditambah waktu recovery yang singkat sejak pertandingan babak penyisihan grup.

“Waktu sudah enggak masuk, saya langsung merasa melayang, kaki sudah enggak nginjak tanah, pikiran kacau, karena selanjutnya detik-detik krusial, penendang penentu,” akunya. 

“Kaget sih iya (pas ditunjuk tendang penalti) menurut saya, saya melakukannya kurang bagus. Di latihan  saya sering lakuin itu dan masuk, tapi mungkin karena saya belum siap karena fokusnya dipertahanan, jaga gwng saja saat itu,” lanjut Ernando.

“Ya fisik juga pengaruh, karena kita kan main dari penyisihan sampai final itu kan mepet, hanya istirahat sehari-dua hari jadi recovery tak maksimal. Final kita main 120 menit dan mental juga sempat down karena itu penentuan,” tambahnya.

Terlepas dari kegagalan eksekusi penalti, Ernando Ari layak disebut sebagai bintang Timnas Indonesia U-23 pada laga final Piala AFF U-23. Kiper asal Semarang itu tampil konsisten, meski sempat jalani perawatan karena keram pada kakinya.

LapangBola mencatat Ernando lakukan lima kali penyelamatan. Jumlah itu lebih banyak dari penyelamatan yang dilakukan kiper Vietnam, Quan Van Chuan (empat kali).

Meski gagal persembahkan gelar juara Piala AFF U-23, Ernando tetap bersyukur. Dia mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan berjanji akan evalusi penampilannya serta kembali lebih tangguh.

“Pertama-tama patut bersyukur, karena tim seadanya, sampai di partai final dan juara kedua, kami pasti akan selalu evaluasi menjadi lebih baik,” ujarnya.

“Saya mau ucapkan terima kasih atas pujiannya, yang saya butuhkan sekarang itu supoort saja. Karena di final itu kita harusnya bisa menang di adu penalti, tapi karena satu kesalahan saya semuanya berubah,” imbuh Ernando.

Lebih lanjut, lulusan SMAN 11 Semarang mengatakan tidak ada pesan khusus dari Shin Tae-yong pasca Piala AFF U-23. Tapi, ia optimis juru taktik Korea Selatan itu selalu men-suppport penuh para pemain.