INDOSPORT.COM - Arema FC harus berjuang ekstra keras dalam mewujudkan target kemenangan saat menjamu Persikabo 1973 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali, Senin (28/08/23).
Situasi itu menyusul absennya dua pemain yang punya peran penting dalam susunan formasi tim berjulukan Singo Edan selama mengarungi 9 laga kompetisi.
Gustavo Almeida yang notabene andalan utama dalam mendulang 9 gol sejauh ini, harus menepi dari lapangan hijau. Dia mesti absen akibat cedera.
"Sangat beresiko kalau menurunkan Gustavo. Dia mengalami cedera setelah ada benturan di kaki," ucap Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Maka dari itu, Arema FC memilih untuk menyimpan tenaga striker kebangsaan Brasil yang sekaligus memimpin daftar top skor Liga 1 dengan sembilan gol tersebut.
"Mungkin, dia kembali tampil saat tim laga berikutnya (away) menghadapi Bhayangkara FC (1/9/23)," sambung eks Manajer Borneo FC pada 2018 itu.
Sedangkan pemain yang dikonfirmasi harus meninggalkan tim jelang kick-off melawan Persikabo 1973, adalah Achmad Maulana Syarif.
Pemain berusia 20 tahun yang dipinjam dari Persija Jakarta itu harus pulang ke kampung halamannya di Bandung, karena mendapatkan kabar duka Senin pagi.
Arema FC langsung memberikan dispensasi waktu untuk segera memulangkan Syarif agar bisa dekat dengan keluarga, karena sang ayah meninggal dunia.
"Kami juga merasakan duka yang sama. Kami harus menguatkan Achmad Maulana Syarif agar senantiasa diberi ketabahan," beber Wiebie.
Motivasi Tinggi
Lantas, bagaimana Arema FC menyusun formasi terbaiknya setelah dikonfirmasi tak bisa diperkuat Achmad Maulana Syarif dan Gustavo Almeida?
"Dari 9 lawan yang sudah dihadapi, taktikalnya tentu berbeda," beber pelatih caretaker Arema FC, Kuncoro saat pre-match press conferrence Minggu (27/08/23).
Dedik Setiawan menjadi opsi paling rasional sebagai pengganti Gustavo Almeida untuk berperan sebagai target man. Namun, Charles Lokoli Ngoy jadi opsi tambahan.
Sedangkan di posisi full back, Arema FC tampaknya akan menerapkan rotasi seiring absennya Achmad Maulana Syarif.
Namun bagi Kuncoro, yang jauh lebih penting dari segi taktikal adalah bagaimana tingkat motivasi anak asuhnya untuk mengejar kemenangan perdana.
"Motivasi harus sama tingginya seperti saat (menahan imbang 2-2) lawan Persija. Harus dengan semangat tinggi," ungkap Kuncoro.
"Tapi memang tidak ada pertandingan yang mudah di kompetisi. Mudah-mudahan kami diberi kelancaran, hasil poin penuh," tutup eks gelandang Arema Malang tersebut.