INDOSPORT.COM - Ada tiga fakta menarik tentang kekalahan tipis Persis Solo dari PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2023/24, Senin (28/8/23). Laskar Sambernyawa semakin identik dengan predikat Si Jago Kandang.
Persis belum bisa keluar dari hasil jeblok tiap laga tandang. Lagi-lagi mereka harus menerima kenyataan kalah dalam laga tandang kelima musim ini.
Persis kalah setelah PSM Makassar mencetak gol tunggal lewat aksi Kenzo Nambu. Gelandang asal Jepang itu memanfaatkan bola muntah hasil sepakan bebas Yuran Fernandez.
Kekalahan ini membuat Persis Solo tak bisa mengimbangi dominasi PSM Makassar. Dalam empat pertemuan sebelumnya, PSM menang dua kali dan satu partai lain berakhir imbang.
INDOSPORT melihat tiga fakta menarik atas kekalahan keempat Persis Solo di Liga 1 musim ini. Simak ulasan menarik berikut ini!
1. Si Jago Kandang
Harus diakui Persis Solo sangat lekat dengan predikat Jago Kandang hingga pekan ke-10 Liga 1 2023/24. 12 poin dari total 14 poin yang sudah diraih musim ini didapat ketika bermain di kandangnya sendiri.
Persis Solo bersama Arema FC menjadi tim yang belum pernah menang di laga tandang. Persis Solo mencatatkan dua hasil imbang dan menelan tiga kekalahan.
Bahkan, dua laga tandang terakhir terbilang sangat buruk, kemasukan tiga kali dan gagal mencetak gol. Pelatih Leonardo Medina mengakui usaha yang dilakukan timnya kurang cukup untuk mengamankan poin di Parepare.
"Kami bermain tidak cukup baik pada babak pertama, sehingga kami kebobolan. Lalu, pada babak kedua kami berusaha memperbaiki situasi dengan bermain seperti biasa, tapi sekali lagi belum bisa membuahkan hasil," kata Leo Medina.
"Kredit tersendiri untuk PSM sebagai tim yang hebat, tapi mereka juga terkesan mengulur waktu. Tetap saja sebuah kredit tersendiri buat tim tuan rumah yang tahu bagaimana harus memanfaatkan situasi saat unggul," imbuhnya.
2. Masalah Set Piece
Persis Solo sudah berkali-kali kebobolan lewat proses set piece. Namun, situasi ini tak kunjung ada perbaikan yang signifikan, hingga Kenzo Nambu bisa mencetak gol.
Sistem bertahan ketika menghadapi set piece kerap lengah menjaga satu sosok tertentu. Saat melawan Persik Kediri, Rian Miziar dkk. juga lengah dalam menjaga Rohit Chand.
"Kami kebobolan lewat situasi yang sebenarnya sudah kami singgung sebelumnya, kami kebobolan dari situasi bola mati, second ball. Kiper sudah berusaha menghalau bola, lalu ada second ball," kata Leo Medina.
"Tapi inilah sepakbola. Semua hal bisa terjadi. Kami akan menganalisa lai untuk bisa meningkatkan di laga selanjutnya," lanjut Leo Medina.
3. Ogah Bergantung Sananta
Salah satu hal yang disebut-sebut sebagai masalah Persis Solo adalah ketiadaan Ramadhan Sananta. Bomber asal Kepulauan Riau itu absen karena diberi waktu istirahat sepulang dari timnas Indonesia U-23.
Leo Medina tak mau disebut bergabung pada sosok Sananta yang telah mencetak empat gol. Ia tegas menyebut Persis ogah bergantung kepada satu sosok saja.
"Andaikan ada Sananta, saya tidak tahu apakah kami bisa mencetak gol atau tidak, karena sepak bola menghadirkan situasi yang tidak pasti," kata Leo Medina.
Leo Medina menaruh harapan baru pada sosok Arkhan Kaka Putra Purwanto. Pemain yang akan berusia 16 tahun pada 2 September nanti terus dipoles agar segarang Sananta.
"Persis Solo tidak bisa mengandalkan hanya satu pemain saja. Kami perlu bermain secara kolektif. Itulah mengapa kami memainkan Arkhan Kaka yang masih muda. Dia punya banyak waktu untuk berkembang dan memperbaiki kekurangan," tegas Leo Medina.
"Jadi, Persis tidak mengandalkan satu pemain saja. Masih ada Arkhan Kaka yang kelak akan menjadi salah satu striker masa depan terbaik Indonesia," tandasnya.