INDOSPORT.COM - Juan Pablo Pino merupakan satu dari sekian pesepak bola kelas dunia yang sempat singgah di kompetisi Liga 1 Indonesia 2017. Statusnya marquee player di Arema FC.
Namun, playmaker kebangsaan Kolombia ini terbilang gagal menjawab ekspektasi klub. Selama 19 laga kompetisi, dia menyumbang tiga gol dan satu assist untuk Arema FC.
Kini, sang pemain telah gantung sepatu. Setelah bermain untuk Arema FC dan Barito Putera (2018), Pino sempat mudik dan membela Real Cartagena di Primera B Kolombia.
Pulzo, portal berita sepak bola berbahasa Spanyol, lantas menulis singkat perjalanan karir dari playmaker andalan Timnas Kolombia saat Kualifikasi Piala Dunia 2010 silam.
Dalam paparannya, Pino mengaku menyesal telah menampik tawaran klub Serie A Italia, Udinese karena lebih memilih tawaran klub Ligue 1 Prancis, AS Monaco pada 2007 lalu.
Pino tampil taktis pada usianya yang baru 17 tahun, di Liga Primera Kolombia untuk klub Deportivo Independiente Medellin (DIM) sejak dipromosikan dari tim U-20 pada 2003.
"Udinese kemudian menyodorkan tawaran sebesar 1 juta Euro untuk DP 50 persen dan akan membawanya ke Italia," tulis Pulzo dalam artikelnya Februari 2022 lalu.
Namun, Udinese bukan satu-satunya klub yang meminati bakat besarnya. AS Monaco maupun Boca Juniors kemudian turut mengirimkan proposal kepada Pino.
"Klub asal Prancis itu dikabarkan membayar 5 juta Euro untuk Pino dan DIM menerima tawaran itu, tanpa peduli mereka harus membayar denda kepada Udinese," tulis Pulzo.
Jadilah, Juan Pablo Pino berlaga di Ligue 1 Prancis. Tapi karirnya justru stagnan dan lebih banyak bergulat dengan masalah cedera selama 2007-2008.