In-depth

Ide Mahal Fernando Valente dalam Misi Mengangkat Arema FC dari Zona Degradasi

Kamis, 31 Agustus 2023 02:30 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Subhan Wirawan
© MO Arema FC
Manajer Arema FC, Wibie Dwi Andriyas perkenalkan pelatih baru Arema FC, Fernando Valente. (Foto: MO Arema FC) Copyright: © MO Arema FC
Manajer Arema FC, Wibie Dwi Andriyas perkenalkan pelatih baru Arema FC, Fernando Valente. (Foto: MO Arema FC)

INDOSPORT.COM - Arema FC seperti terlahir kembali seusai mencapai target utama dalam meraih kemenangan alias 3 poin pertamanya pada pekan 10 Liga 1 2023/2024.

Puasa kemenangan dalam 9 laga terakhir, terhenti ketika mengalahkan Persikabo dengan skor tipis 1-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Senin (28/8/23).

Tentu, hasil ini tak bisa lepas dari peran dan kontribusi Fernando Valente yang resmi menjabat sebagai head coach Arema FC pada 23 Agustus 2023 lalu.

"Tentu, akan lebih baik jika menanamkan beberapa ide baru ketika tim sudah meraih kemenangan," beber Fernando Valente pasca kemenangan atas Persikabo.

Lantas, apa saja ide-ide yang ditanamkan untuk mencapai misi mengangkat Arema FC dari zona degradasi? Berikut INDOSPORT menyajikan analisis dari ide-ide itu.

Penguasaan Bola
Ide pertama yang ditanamkan Fernando Valente, adalah mengubah skema permainan tim untuk konsisten dalam penguasaan bola di lapangan.

Saat melawan Persikabo, dominasi bola memang seimbang. Namun, Arema FC lebih unggul dari sisi penciptaan peluang gol ketika menyerang lawan.

Situs Liga Indonesia Baru mencatat, kedua tim sama-sama melepaskan 11 shooting. Tapi 7 shoot Arema FC mengarah ke gawang, akurasi shoot Persikabo hanya 2 kali.

"Normalnya, bermain sepak bola memang harus dengan bola. Kendati di beberapa kompetisi negara lain, permainan lebih banyak berlari," tutur Valente.

"Dengan penguasaan bola yang konsisten, kami bisa menciptakan lebih banyak peluang. Tim lawan juga akan kesulitan menciptakan peluang gol," ulas dia.

Tumbuhkan Konfidensi
Ide ayah playmaker Persebaya Surabaya, Ze Valente itu juga bertujuan untuk menumbuhkan konfidensi alias kepercayaan diri pemain di Arema FC.

Saat melawan Persikabo, Valente diluar prediksi mempercayakan posisi winger kepada Ginanjar Wahyu, meski beberapa kali absen.

Hal serupa juga dilakukannya saat menurunkan Flabio Soares yang jarang tampil. Bahkan, Samuel Balinsa baru menjalani debutnya untuk Arema FC di Liga 1.

Padahal, turunnya pemain-pemain muda itu justru berada di tengah kekhawatiran tinggi atas keunggulan 1 gol saja. Normalnya, tim seharusnya tampil lebih bertahan.

"Saya hanya berusaha merubah cara pandang kami terhadap sepak bola. Paling penting, pemain selalu optimis dan percaya diri," beber eks pelatih Shakhtar Donetsk U19 itu.

Tak Tergantung Satu Pemain
Hal yang paling mencolok dalam perbedaan skema permainan yang diusung Fernando Valente untuk Arema FC, adalah terkikisnya ketergantungan terhadap satu pemain.

Sebagaimana diketahui, Tim Singo Edan harus tampil tanpa Gustavo Almeida yang menyumbang 9 gol, ketika menghadapi Persikabo 1973.

Tapi, Fernando Valente menyematkan mindset kepada setiap pemain, untuk maksimal terhadap perannya di tim. Entah itu pemain lokal maupun cadangan.

Dedik Setiawan menjadi pencetak gol kemenangan menit 30. Lini serang tak berkurang ketika tim memainkan pemain muda seperti Samuel Balinsa atau Flabio Soares.

"Kini, semua pemain paham akan perannya yang sama penting untuk tim," ulas pelatih kelahiran Porto, Portugal berusia 64 tahun tersebut.