INDOSPORT.COM – Menelaah pro kontra di balik pergerakan raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea, yang merekrut Cole Palmer dari Manchester City.
Chelsea dilaporkan sepakat merekrut Cole Palmer dari Manchester City untuk membenahi lini serangnya jelang penutupan bursa transfer musim panas 2023.
Cole Palmer diboyong oleh Chelsea dengan biaya cukup masif yakni 40 juta pooundsterling (Rp774 miliar) beserta bonus sebesar 5 juta poundsterling (Rp96 miliar).
Biaya transfer ini kemudian disepakati oleh Manchester City, sehingga kepindahan pemain berusia 21 tahun itu hanya tinggal menunggu waktu saja.
Diyakini, klub berjuluk The Blues itu akan meresmikan rekrutan barunya itu sesaat sebelum bursa transfer musim panas 2023 ditutup pada Jumat (01/09/23) waktu setempat.
Kabar kepindahan Cole Palmer sendiri otomatis akan menjadikannya rekrutan ke-11 Chelsea sepanjang musim panas 2023 ini.
Kepindahan jebolan akademi Man City ini sendiri terbilang mengejutkan. Sebab, The Blues dikabarkan memiliki 10 nama dalam daftar penyerang incarannya.
Nama-nama yang dikaitkan pun cukup punya nama besar, seperti Rayan Cherki, Bradley Barcola, Ansu Fati, Emile Smith Rowe, Brennan Johnson, dan lain sebagainya.
Tapi klub asal London Barat itu menjatuhkan pilihannya ke sosok Cole Palmer yang dianggap bisa menutupi krisis di lini serangnya usai Christopher Nkunku dan Carney Chukwuemeka cedera.
Diyakini, dalang di balik kepindahan Cole Palmer ke Chelsea sendiri ada pada sosok Joe Shields yang merupakan Direktur Pencari Bakat The Blues.
Joe Shields merupakan sosok yang menemukan bakat Cole Palmer di Man City, bersamaan dengan Romeo Lavia, dan sederet bintang muda yang direkrut Chelsea di musim panas ini.
Dengan hadirnya Cole Palmer ke kubu Chelsea, terdapat banyak pro kontra dalam perekrutannya. Apakah dirinya bisa menjadi pembelian sukses atau justru menjadi investasi bodong? Berikut ulasan INDOSPORT.