Masa Lalu Getir Andriy Shevchenko: Tragedi Chernobyl dan Kawan-Kawan yang Meninggal
Ya, Dynamo Kyiv adalah tempat spesial bagi Andriy Shevchenko, begitu pula negara tempat ia dilahirkan, Ukraina.
Keruntuhan Uni Soviet, ternyata membawa dampak lain bagi Sheva, sapaan akrabnya, karena ia kehilangan banyak sekali teman masa kecil.
Ia juga sempat mengisahkan bagaimana kawan-kawan lawasnya mulai hilang satu per satu, untuk selama-lamanya.
Bukan karena tragedi Chernobyl ataupun paparan radiasi, melainkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang menyimpang.
“Di lingkungan saya, satu per satu teman saya meninggal dunia. Bukan karena radiasi, tapi alkohol, obat-obatan, dan masalah persenjataan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sheva juga menuturkan bagaimana kawan-kawannya tersebut bak kehilangan pedoman hidup seiring runtuhnya Uni Soviet.
“Dunia yang selama ini kami kenal runtuh, dan seperti kebanyakan orang, kawan-kawan saya tidak lagi percaya apa-apa dan tersesat,” jelasnya.
Namun Andriy Shevchenko masih bisa bertahan, bermodalkan hal-hal positif yang ada di sekitarnya, termasuk sepak bola.
“Hanya cinta orang tua dan sepak bola yang menyelamatkan saya,” ucap sosok yang saat ini berusia 46 tahun tersebut.
Setelah melalui masa-masa sulit tersebut, Sheva saat ini pun dikenal sebagai salah satu ikon sepak bola Ukraina yang paling terkenal.
Ia juga menjadi wajah yang tidak asing bagi AC Milan dan Chelsea, apalagi Dynamo Kiev yang telah dibelanya untuk waktu yang lama.
Di level timnas, ia juga seorang legenda dengan pengalaman dan dedikasi permainan yang tidak sembarangan.
Bermain dari level U-19, U-21, sampai senior, ia telah menorehkan banyak cerita termasuk menjadi pencetak gol termuda.
Torehan tersebut diukirnya saat melawan Turki dalam sebuah laga persahabatan pada Mei 1996. Usianya waktu itu masih 19 tahun 214 hari.
Rekor sebagai pencetak gol termuda Timnas Ukraina ini pun dipertahankan Sheva selama kurang lebih dua dekade, sampai akhirnya dipecahkan Oleksandr Zinchenko pada 2016.
Sheva memutuskan pensiun dari timnas setelah Euro 2012. Ia sempat didapuk sebagai juru taktik Ukraina pada 2016.
Ia membawa Timnas Ukraina tampil cemerlang di Euro 2020 dan mencapai perempat final untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Setelah membesut Timnas Ukraina, Sheva juga sempat menangani klub Liga Italia, Genoa, namun dipecat setelah dua bulan.