Bukan Pemain Spesial, 2 Alasan Kenapa Joao Felix Bukan Rekrutan Ideal untuk Barcelona
Berkaca dari statistik musim 2022/2023 lalu dari FBref, kita bisa melihat jika Joao Felix di mata data belum bisa dianggap pemain yang layak dianggap pembeda untuk Barcelona.
Terutama apabila ia hendak bersaing dengan Robert Lewandowski untuk posisi penyerang maupun penyerang palsu (false 9). Itu alasan pertama kenapa Felix masih meragukan untuk sang juara bertahan Liga Spanyol.
Musim lalu terutama saat bersama Chelsea, Felix dominan ditempatkan sebagai ujung tombak tim berkebebasan untuk menusuk dari tengah, kiri, maupun kanan dengan harapan lebih banyak gol tercipta dengan kemampuan membaca ruang yang baik serta tekhniknya yang di atas rata-rata.
Hasilnya boleh dibilang sangat melenceng dari ekspektasi. Dari 20 penampilan lintas ajang, Felix memang bisa menjadi penggawa Chelsea dengan angka harapan gol (xG) tertinggi per 90 menit dengan 0,49 namun produktivitasnya sangat minim.
Cuma ada empat gol yang ia kemas bersama The Blues dari xG total 6,5. Artinya banyak peluang yang Felix sia-siakan.
Jauh berbeda dengan Lewandowski yang masih menunjukkan jika ia adalah penyelesai akhir kelas dunia di usianya yang sudah menginjak 34 tahun.
Lewandowski memiliki xG sejumlah 28,4 dengan 33 gol sukses ia sumbangkan plus delapan assist dari semua pertandingan 2022/2023.
Jika dibagi dalam satuan per 90 menit, eks bomber Borussia Dortmund dan Bayern Munchen itu masih memiliki harapan gol yang mengerikan di angka 0,74.
Lewandowski adalah penyerang ideal bagi Barcelona dan rasanya untuk melihat ia dapat bermain dalam skema yang sama dengan Felix adalah memaksa Barcelona meninggalkan pakem 4-3-3 menjadi 4-4-2 atau turunannya.
Namun perubahan tersebut akan mengurangi jatah jumlah gelandang yang bisa dimainkan sehingga rasanya sangat riskan bagi tim dengan filosofi kental akan ball possesion seperti Barcelona.
Lagipula soal kreativitas Felix pun masih kalah dengan banyak pemain Barcelona lain. Contohnya di bidang progressive carries (3,56) dan progressive pass (4,47) per 90 menit. Ini alasan nomor dua.
Tengok saja bagaimana elite-nya opsi Barcelona dalam hal pemain yang bisa mengalirkan bola dari data FBref berikut ini. Felix akan tetap jadi pemain spesial namun kespesialannya tidak bisa terlalu menonjol di Camp Nou.
Hanya saja sepak terjang Joao Felix di Barcelona pada 2023/2024 tetap saja jadi yang paling layak untuk diamati.
Bisa jadi transfer inilah yang akan mengubah jalan kariernya ke arah yang benar. Tidak lagi dirinya dianggap sebagai wonderkid yang gagal memenuhi potensi usai sempat diperkirakan bakal menyaingi Kylian Mbappe dan Erling Haaland untuk status pemain terbaik dunia.